D-ONENEWS.COM

Sejumlah Warga Sukomanunggal Marahi Owner PT Sinar Suri Atas Jebolnya Tanggul Lumpur

Surabaya,(DOC) – Puluhan warga Sukomanunggal kesal dengan luapan lumpur atas jebolnya tanggul untuk menampung lumpur yang dihasilkan dari aktivitas pengeboran proyek pemasangan tiang pancang bangunan milik PT Sinar Suri.

Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Sinar Suri di Jalan Sukomanunggal 168 Surabaya, Senin(12/8/2019), untuk meminta pertanggungjawab managemen atas insiden yang memakan korban seorang karyawan pabrik produsen sepatu meninggal karena tertimbun lumpur. 

Warga dari RT-02 / RW-02 Sukomanunggal merasa terganggu aktivitasnya, pasca kejadian tersebut. 

Mereka juga khawatir lumpur yang berbentuk cairan tersebut akan membanjiri rumah-rumah warga secara meluas, ketika musim hujan tiba.

Dalam kesempatan tersebut warga juga meminta pihak kepolisian mengusut aktivitas penggeboran proyek tiang pancang yang diduga mengabaikan standar operasional prosedur (SOP).

Selain membawa poster dan berorasi, warga juga melakukan penyegelan kantor PT Sinar Suri. 

“Selama ini saran kritik kita tak pernah didengar. Keberadaan PT Sinar Suri juga tak ada manfaatnya dan selalu bikin masalah. Sekarang malah terjadi seperti ini dan memakan korban jiwa,” ungkap Subeki salah satu tokoh warga. 

PT Sinar Suri telah melakukan aktivitasnya selama setaun ini. Subeki menganggap kasus ini bukan human error, tapi diduga ada unsur kesengajaan karena tak mematuhi SOP pekerjaan.

“Proses hukum harus berjalan karena kejadian  Sabtu(10/8/2019) lusa kemarin bukan human error itu.  Ada faktor kesengajaan bangunan tanpa konstruksi sesuai prosedur yang benar. harusnya mikir dampaknya bagi warga dengan pembangunan tanggul lumpur, tapi semua diabaikan,” tandas Subeki.

Sementara itu, Sri Hartatik warga Sukomanunggal lainnya mengaku rumahnya sudah terkena dampak dari jebolnya tanggul lumpur milik PT Sinar Suri.

“Dampaknya lumpur masuk ke belakang rumah saya. Ini kalau hujan pasti masuk kampung dan seluruh rumah saya. Sebelum kejadian saja lumpur sudah masuk ke got(saluran) dan akhirnya buntu. Kita minta bantuan dibersihkan, tak pernah ditanggapi oleh PT Sinar Suri,” katanya.

Owner PT Sinar Suri, Albert Winarto berhasil di datangkan oleh pihak kepolisian dihadapan warga, saat melakukan mediasi di gedung Balai RW-02.

“Mohon maaf buat semua warga atas kesalahan ini. Saya tidak berniat untuk melakukan tindakan tak baik. Saya akan bertanggung jawab,” ungkap Albert sambil wajah tertunduk.

Pertangungjawab yang segera dilakukan oleh PT Sinar Suri, kata Albert, yakni membersihkan lumpur yang telah membanjiri lingkungan sekitar.

“Saya tahu apa yang saya sampaikan mungkin bapak – bapak masih tidak berkenan. Tapi saya akan berusaha bertanggungjawab terkait apa yang bapak sampaikan. Saya juga minta pak polisi membuka police line agar kami bisa bersihkan. Saya gak janji tapi saya serius,” kata Albert meredam amarah warga. 

Usai mediasi, owner PT Sinar Suri langsung digelandang ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa soal kontruksi tanggul lumpur yang diduga konstruksinya menyalahi prosedur, sekaligus soal dugaan pelanggaran izin terhadap aktivitas pengeboran proyek.

“Bangunan akan di lakukan untuk showroom mobil atau motor belum tahu pasti. Tapi pekerjaan adalah tiang pancang penggalian dan pemilik menyediakan tampungan lumpur hasil galian. Jebol dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia. Dilakukan penyelidikan dan masih kita dalami, makanya kita periksa ijinnya,” ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.

Rencana pembersihan lumpur akan melibatkan sejumlah alat-alat berat pada Selasa(13/8/2019) ini.(div/r7)

Loading...