D-ONENEWS.COM

Sempat Jalani Karantina 2 Minggu, Bupati Probolinggo Ceritakan Gejala Covid-19 Yang Dialaminya

Probolinggo,(DOC) – Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari SE secara terbuka menyatakan telah melakukan isolasi mandiri selama 2 (dua) minggu, setelah mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Selama masa karantina, ia sama sekali libur (off) dan tidak menjalankan rutinitas kerja.

Bupati Tantri mengungkapkan bahwa Senin(23/11/2020) lalu dirinya menjalani PCR tes di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Probolinggo dengan hasil positif Covid-19.

“Sesuai petunjuk Kalaksa (Kepala Pelaksana) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, jadi sejak tanggal 24 Nopember lalu saya menjalani karantina di rumah isolasi, karena tidak memerlukan perawatan medis khusus. Setelah hasil swab saya dinyatakan negatif pada hari Minggu (06/12/2020) kemarin siang, Alhamdulillah saya sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarga,” ungkap Tantri saat mengikuti konferensi pers virtual di Gedung Islamic Centre (GIC) Kota Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Senin(7/12/2020).

Ia menjelaskan, gejala awal Covid-19 yang dirasakannya cukup berbeda dengan kebanyakan kasus lainnya. Tepatnya pada hari Sabtu (21/11/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba dirinya merasakan hal yang tak biasa, yakni merasakan kantuk yang sangat luar biasa, padahal menurut pengakuannya, ia tidak pernah seperti itu.

“Jam itu saya merasa mengantuk sekali dan badan terasa lemas, pokoknya keinginanan saya waktu itu hanya tidur. Untungnya waktu itu karena ada rasa yang tidak biasa dan mencurigakan, saya tidurpun dengan tetap dalam kondisi bermasker,” jelas Bupati.

Ia menjelaskan keesokan harinya, Minggu (22/11/2020) rasa lemas dan ngantuk bukannya hilang, malahan seluruh tulang dan sendinya terasa ngilu dan linu persis seperti setelah melakukan olahraga berat. Awalnya sempat juga dianggap karena efek kecapekan, pasalnya sebelumnya pihaknya memang bepergian ke luar kota via darat dengan bermobil.

Semakin curiga dengan gejala dan kondisi kesehatannya tersebut, akhirnya sejak hari Senin (23/11/2020) Bupati Tantri memutuskan untuk membatalkan seluruh agenda kerja dan melakukan rapid swab antigen secara mandiri. Kecurigaannya terjawab, hasilnya menunjukkan reaktif. Setelah dipastikan melalui tes PCR Labkesda hasilnya positif Covid-19.

“Karena gejalanya sangat personal, sebisa mungkin kita harus aware kepada diri kita sendiri. Perubahan seminim apapun yang tidak biasa kita juga harus waspada. Karena penularannya cepat. Ibarat perampok virus ini sudah berada di depan teras rumah kita, sehingga lengah sedikit dia akan masuk tanpa kita sadari,” terangnya.

“Semoga hal ini menjadi hikmah dan kewaspadaan terhadap siapapun yang mendengar atau melihat tayangan ini sehingga dapat menjadi hikmah dan kehati-hatian bagi kita semua,” tambahnya.

Bupati menambhkan, kasus Covid-19 di Probolinggo masih terbilang tinggi. Selama dua pekan di lingkungan internal ada 39 orang ASN terkonfirmasi corona.

“Saya berpesan kepada seluruh karyawan di lingkungan Pemkab Probolinggo untuk membatasi kegiatan bertemu dengan orang banyak. Dan pelayanan tetap berjalan normal,” pungkasnya.(imam)

Loading...

baca juga