D-ONENEWS.COM

Tol Trans Jawa: Pemerintah Beri Diskon

Surabaya, (DOC) – Pemerintah mulai memberlakukan tarif untuk tol Trans Jawa di ruas Wilangan-Kertosono, ruas Gempol-Porong dan Pasuruan-Grati. Masyarakat pengguna jalan tol Japanan-Gempol, Ngawi-Kertosono, dan Pasuruan-Grati akan dikenai tarif baru mulai Senin (21/1/2019) pukul 00.00 dini hari mendatang.

Bagus Cahya, Pengganti Tugas Sementara (PGS) General Manager (GM) PT Jasamarga Surabaya – Gempol di Kantor PT Jasamarga Surabaya-Gempol, Surabaya, Sabtu (19/1/2019) mengatakan kalau sejak diresmikan PresidenJokowi tanggal 20 Desember 2019, sejumlah ruas itu belum dikenakan tarif dan sekarang mulai dikenakan tarif.

Untuk tarif jalan ruas Kejapanan-Gempol, kata Bagus, terjadi perubahan tarif dari keputusan menteri 2017 yang berkisar Rp 3.000 (golongan I), Rp 4.500 (golongan II), Rp 6.000 (golongan III), Rp 8.000 (golongan IV), dan Rp 9.500 (golongan V).

“Sedangkan pada keputusan menteri terbaru tahun 2019 untuk golongan I tetap Rp 3.000, golongan II Rp 4.500, golongan III Rp 4.500, golongan IV Rp 6.000, dan golongan V Rp 6.000,” tambahnya.

Jpeg

Bagus menambahkan penyesuaian tarif kendaraan golongan III, IV dan V untuk menekan cost distribusi logistik, supaya menguntungkan masyarakat dan produsen

Sementara itu, untuk tarif dari Kejapanan-Grati tarif normal keseluruhan Rp 47.500 Sedangkan untuk ruas Ngawi-Kertosono dikenakan tarif Rp 88.000 untuk golongan I.

Selain menetapkan tarif baru, Bagus menjelaskan jika akan diberikan diskon 15 persen bagi pengguna jalan tol di cluster II (gate Palimanan-gate Kali Kangkung), cluster III (gate Banyumanik-gate Waru Gunung), dan cluter IV (gate Kejapanan Utama-gate Grati).

“Diskon diberikan untuk jarak tempuh terjauh. Di ruas Trans Jawa dibagi jadi empat cluster, yang akan dikenakan diskon hanya cluster 2-4 dengan besaran diskon 15 persen. Diskon akan kita laksanakan selama dua bulan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Gempol-Pasuruan, Rahardjo menjelaskan, jika diberikannya diskon 15 persen sebagai rangka promosi agar dapat menarik pengguna jalan menggunakan jalan tol, dengan maksud mengurangi kemacetan di jalan arteri.

“Ini bukan karena masalah keengganan masyarakat untuk menggunakan tol. Tapi ini dalam rangka promosi kita. Terbukti, dengan adanya tol ini kemacetan di jalan arteri bisa berkurang,” jelasnya.(pbr)

Loading...

baca juga