Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan UNICEF melakukan verifikasi lapangan hingga Kecamatan terkait program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar, Selasa (15/4/2025). Kegiatan ini menyasar 20 kelurahan dari 10 kecamatan sebagai bagian dari penilaian nasional oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Adapun kecamatan yang mengikuti verifikasi STBM 5 Pilar di Surabaya, adalah:
- Lakarsantri
- Sambikerep
- Sukolilo
- Tambaksari
- Rungkut
- Jambangan
- Wonokromo
- Gayungan
- Simokerto
- Kenjeran
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Simokerto di Kecamatan Simokerto.
Camat Simokerto, Noervita Amin, menyampaikan bahwa verifikasi dilakukan langsung ke rumah warga di dua RW sebagai sampel.
“Penilaian ini mencakup kebiasaan cuci tangan pakai sabun, pengelolaan sampah rumah tangga, hingga pemanfaatan IPAL Komunal,” jelas Noervita.
Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat agar kesadaran menjaga kebersihan tumbuh dari lingkungan terkecil: rumah.
Penilaian STBM kali ini melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) hingga kader kesehatan lingkungan. Tujuannya tidak hanya meraih predikat terbaik, tetapi juga menciptakan budaya hidup bersih.
“Kami ingin masyarakat mandiri menjaga lingkungannya. Karena pengolahan sampah dan air limbah sangat penting untuk kesehatan bersama,” ujarnya.
UNICEF: STBM Surabaya Sudah Masuk Jalur Terbaik
Perwakilan UNICEF, Muhammad Afrianto Kurniawan, selaku Wash Officer menegaskan bahwa Surabaya telah berada di jalur yang benar untuk mencapai prestasi nasional STBM.
“Tahun ini fokus penilaian adalah 4 pilar selain buang air besar sembarangan, karena pilar pertama sudah dinilai sejak 2023. Tapi tetap kami tinjau ulang,” kata Afrianto.
Menurutnya, verifikasi tidak hanya menilai fasilitas, tapi juga perilaku nyata warga. Misalnya, apakah mereka benar-benar mencuci tangan, mengelola limbah cair, dan memilah sampah rumah tangga.
Afrianto menambahkan bahwa hasil verifikasi ini akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI sebagai bagian dari penilaian nasional STBM. Ia berharap Surabaya dapat meraih predikat kota terbaik kedua di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan capaian ini tidak berhenti di sini, tapi terus mendorong Surabaya menjadi kota sehat yang berkelanjutan,” pungkasnya.(r7)