D-ONENEWS.COM

70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih: Solusi Ekonomi Desa

koperasi desa
foto:Endy Alim Abdi Nusa

Surabaya,(DOC) – Pemerintah berencana membuat Koperasi Desa (Kopdes) di seluruh Indonesia. Rencananya akan ada 70 ribu koperasi yang akan dibangun dengan nama Koperasi Merah Putih di seluruh penjuru tanah air.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan data terkait koperasi di Jawa Timur.

“Jadi ada 3 pola pembentukan untuk target 70 ribu Kopdes Merah Putih. Yang pertama, bentuk koperasi baru jika di desa tidak ada koperasi. Lalu revitalisasi koperasi yang ada, terutama di KUD yang punya aset, yang tidak aktif karena banyak KUD yang tidak aktif di desa. Ketiga, memperbaiki koperasi yang ada,” kata Endy saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).

“Jadi 70 ribu koperasi merah putih itu se-Indonesia, kira-kira nanti di Jawa Timur ada sekitar 20%-30% mengingat jumlah desa di Jawa Timur sangat banyak. Kami di Jatim siap bersinergi menyukseskan 70 ribu koperasi merah putih,” tambahnya.

Menurut Endy, koperasi merah putih nantinya akan fokus pada sektor riil juga untuk memberantas mafia pangan di desa-desa.

“Fokusnya sektor riil, bukan koperasi sifatnya simpan pinjam. Karena kita tahu Pak Presiden lahir dari keluarga ekonom, dan belajar model ekonomi koperasi. Maka ekonomi di desa akan maju jika ada koperasi. Model koperasi merah putih ini akan menguntungkan semua anggota, semua pekerja, pemodal akan sama hasilnya,” katanya.

“Nanti koperasi merah putih akan menampung produk dari desa, misalnya petani desa jual apa, biasanya bingung memasarkan, nanti akan difasilitasi pemerintah dengan koperasi desa merah putih. Nanti ada gerainya rencananya dan gudangnya. Jadi nanti hasil petani bisa dijual untuk kebutuhan masyarakat desa, bisa juga masyarakat luar termasuk mendukung kebutuhan makan bergizi gratis,” tambahnya.

Lantas dari mana dana membangun atau merevitalisasi Kopdes Merah Putih? Endy menyebut akan di danai oleh Dana Desa hingga dukungan Bank Himbara.

“Kalau penjelasan Pak Menteri nanti akan diambil dari dana desa tetapi membutuhkan waktu lima tahun. Karena sarana prasarana serta gudang, toko kan nggak bisa langsung cepat berdiri. Tapi nantinya akan dibantu Bank Himbara jadi skemanya nanti akan menyusul dari kementerian terkait,” tandas Endy.(wafik/r7)

Loading...

baca juga