D-ONENEWS.COM

800 Kader PKS Surabaya Ikuti Penjaringan Bacawali Sesi Dua

Foto: Ahmad Suyanto Ketua DPD PKS Surabaya

Surabaya,(DOC) – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya kembali menggelar penjaringan Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) dan Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawali) untuk kedua kalinya.

Hal ini untuk memenuhi persyaratan konstelasi politik pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 mendatang yang di tetapkan oleh DPW PKS Jawa Timur.

Kurang lebih 800 kader PKS se Surabaya ditingkat ranting, kecamatan hingga pengurus daerah memilih Bacawali dan Bacawawali yang ikut pencalonan.

“Penjaringan pertama kita setorkan tiga nama Bacawali yang memiliki rangking tertinggi. Tapi dikembalikan oleh DPW karena jumlahnya kurang. DPW meminta 10 Bacawali untuk disetorkan ke DPP PKS,” ungkap Ahmad Suyanto Ketua DPD PKS kota Surabaya, Minggu(8/12/2019) siang.

Menurut pria yang menjabat anggota DPRD Surabaya tiga periode ini, pada penjaringan pertama Bacawali yang dipilih kader PKS terbanyak yaitu Reni Astuti  Wakil Ketua DPRD Surabaya, kemudian Ahmad Jabir anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan Ahmad Zakaria mantan anggota DPRD Surabaya periode lalu.

“Sekarang berubah lagi dan jumlah kandidatnya bertambah. Nama-namanya saya gak hafal. Cuma tiga nama hasil penjaringan pertama itu masuk lagi ditambah kandidat lainnya termasuk saya juga dicalonkan,” urai Ahmda Suyanto yang kini duduk sebagai anggota Komisi A DPRD Surabaya.

Penjaringan kandidat Bacawali PKS untuk sesi kedua ini, digelar hanya sehari dikantor DPD PKS Surabaya Jalan Tales Surabaya dengan memiiilih salah satu nama disebuah perangkat komputer yang connect dengan server internal partai.

Ia menambahkan kesepuluh kandidat yang ikut penjaringan Bacawali PKS juga memiliki hak suara untuk memilih satu orang calon.

“Tapi mereka dilarang berkampanye atau menyampaikan visi-misinya. Penjaringan juga dipantau oleh pengurus DPW PKS Jatim. Jadi semuanya jujur, adil dan dipilih langsung,” tandas Suyanto.

Dalam kesempatan itu, nampak salah satu kandidat Bacawali PKS Reni Astuti yang hendak mengambil suaranya.

Ketika ditanya soal penjaringan ulang dapat merubah posisi perolehan suaranya, Reni menyatakan hal itu tak menjadi masalah.  Mengingat jabatan dan posisi di internal PKS bukan hitungan yang bisa diperjuangkan terus. Semua melalui mekanisme yang diterapkan oleh partai.

“Mekanismenya seperti ini, jadi kita ikuti melaksanakannya. Jabatan di PKS itu bukan menjadi ukuran, semuanya terserah partai,” katanya.

Cuma kalau nanti dirinya terpilih dan harus maju merebut kursi Wali kota di Pilwali 2020 mendatang, lanjut perempuan kelahiran Bandung ini, maka dirinya akan meneruskan kebaikan kinerja Wali Kota Tri Rismaharini dalam membangun Surabaya kedepan agar lebih baik lagi.

“Bu Reni ya Bu Reni. Bukan Bu Risma(Tri Rismaharini,red). Tapi kalau saya mendapat kesempatan, maka apa yang baik di Bu Risma akan saya teruskan, kalau bisa lebih baik lagi,” pungkas Reni Astuti yang mengaku putri anggota TNI dan besar di Pasuruan Jawa Timur.(robby)

Loading...

baca juga