D-ONENEWS.COM

Bocah Penjual Gulali Keliling Mulai Rasakan Manisnya Hidup Berkat Kemensos

IlhamMakassar,(DOC) – Bocah 9 tahun asal Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan. Muh Ilham Al Qadry Jumakking, harus banting tulang tiap hari untuk mencari nafkah keluarganya.

Di usia bocah yang seharusnya punya waktu bermain dengan teman-teman sebayanya. Ilham malah menjajakan arumanis (gulali kapas) berkeliling pasar sekitar tempat tinggalnya. Tak heran jika anak itu terkadang rindu bermain bola, bersepeda atau sekedar bercanda gurau.

Arumanis yang di jual Ilham buatan ibunya, Sumarni. Ibunya membuat arumnasi di rumah, karena harus menjaga adik Ilham, Nayla yang menyandang disabilitas fisik dan intelektual.

Setiap harinya, anak ke empat dari lima bersaudara itu, berjualan hingga larut malam. Ironisnya lagi, sesekali Ilham juga harus menghadapi preman yang memeras hasil keringatnya.

Pahitnya hidup Ilham yang tak sepadan dengan manisnya gulali kapas terdengar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos), Sentra Wirajaya Makassar.

Mengacu arahan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, permasalahan Ilham sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), langsung di respon cepat oleh Sentra Wirajaya Makassar.

“Pada 18 Juni, kami dari Sentra Wirajaya Makassar menurunkan tim untuk melakukan asesmen komprehensif terhadap Ilham dan keluarga. Kami memastikan penanganan di lakukan secara menyeluruh. Dan memastikan potensi yang di miliki PPKS dapat di kembangkan. Untuk meningkatkan keberfungsian sosialnya,” kata Kepala Sentra Wirajaya Makassar Syaiful Samad, Kamis(23/06/2022).

Dari hasil asesmen, permasalahan keluarga Ilham cukup kompleks. Selain berasal dari keluarga tidak mampu, mereka belum tersentuh bantuan dari program pemerintah. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Selain itu, keluarga ini merawat Sitty Nayla Ansaria (7) yang berkebutuhan khusus, yakni penyandang disabilitas fisik dan mental. “Mereka tidak mampu membiayai perawatan atau pengobatan Nayla. Karena memiliki tunggakan iuran BPJS Kesehatan Mandiri,” kata Pekerja Sosial Sentra Wirajaya Makassar Ichwan.

Ayah Ilham, Jumakking (52) mengalami keterbatasan mobilitas karena kakinya sakit dan tidak bisa berdiri lama. Dulu, Jumakking merintis usaha berjualan gulali kapas berkeliling kampung dan sekolah-sekolah. Tapi sejak sakit, terpaksa usaha tersebut berlanjut ke Ilham.

Dari hasil asesmen, Sentra Wirajaya melakukan beberapa langkah intervensi. Pertama mengganti tungku arumanis yang baru dan telah memberikan alat cup sealer. Sehingga produk gulali yang di jual dapat di pasarkan ke toko-toko kelontong. Dan peran orangtua dapat kembali berfungsi sebagai pengampu perekonomian keluarga.

Sentra Wirajaya telah melunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan dan telah berkordinasi dengan Dinas Sosial Makassar agar Kartu BPJS Kesehatan PPKS dapat di alihkan ke Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai bentuk Jaminan Perlindungan Sosial kepada PPKS.

Kepada Ilham, di berikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak (sembako, tambahan nutrisi anak dan perlengkapan sekolah). Kepada Nayla, Sentra memberikan alat bantu aksesibilitas berupa kursi roda adaptif, tambahan nutrisi anak, perlengkapan kebersihan diri, pemberian family support terkait pengasuhan anak dan pemberian fisiotherapy di Kantor Sentra Wirajaya Makassar.

Kini Ilham dapat tersenyum manis menapaki hari esok. Seragam sekolah yang baru saja ia gunakan menambah semangatnya menempuh pendidikan. Atas bantuan Kementerian Sosial, keluarga Ilham menyampaikan ucapan terima kasih. “Terima kasih atas bantuan Kemensos. Semoga bapak/ibu mendapat balasan setimpal dari Allah SWT,” kata Sumarni dan suami.

Atas nama masyarakat setempat, Lurah Pannampu dan Ketua RT, mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian dan bantuan dari Kementerian Sosial. “Semoga apa yang telah di kerjakan menjadi berkah untuk kita semua,” kata Lurah Pannampu Imam Hanafi Haris.(hm/r7)

Loading...

baca juga