D-ONENEWS.COM

Dari Chaplin Sampai Eyekan, Produk AIoT Buatan Mahasiswa XL Future Leaders

Jakarta (DOC) – Dengan meningkatnya kebutuhan akan pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, memunculkan tantangan baru bagi para anak muda untuk dapat membantu mengembangkan hal tersebut. Untuk mendukung hal tersebut, XL Axiata Future Leaders (XLFL) memfasilitasi generasi muda dengan memberikan pelatihan IoT yang telah terintegrasi dalam kurikulum XLFL.

Sebanyak 138 mahasiswa awardee yang telah menyelesaikan program XL Axiata Future Leaders (XLFL) Batch 9 selama dua tahun penuh akan diwisuda. Mereka berasal dari 52 kampus yang berada di 6 provinsi.

Awardees menampilkan dan mempresentasikan solusi digital berbasis paduan antara Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang dipersiapkan sebagai use case di era 5G mendatang. AIoT Project Exhibition ini adalah bagian dari syarat kelulusan para awardee.

“Tugas pembuatan proyek berbasis AI dan IoT diberikan kepada pada XLFL awardees sebagai bentuk respon dari masifnya kemajuan teknologi. Kami berharap program ini dapat membentuk kemampuan awardees untuk mensistematisasi penyelesaian masalah yang umumnya dimiliki manusia ke dalam bentuk model yang bisa diimplementasikan oleh komputer yang menerapkan pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia,” jelas Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11).

Dian menambahkan, tahun ini teknologi ‘AI’ turut disertakan ke dalam proyek yang harus dibuat oleh mahasiswa XLFL. Penambahan unsur AI ini dilatarbelakangi oleh adanya tantangan dari operator telekomunikasi dalam menghadapi era 5G. Selain itu, adanya kebutuhan industri dalam hal pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia. Selanjutnya, produk inovatif berbasis AI disinyalir akan menjadi tren di masa yang akan datang.

“Penting bagi generasi muda untuk memahami dan menguasai kompetensi digital, dan peserta XLFL juga dituntut untuk bisa mengerti, memahami, dan menguasai perkembangan digital tersebut,” imbuhnya.

Total sebanyak 16 proyek AIoT yang ditampilkan dimana karya tersebut merupakan ide yang diproduksi dan dikembangkan oleh para awardee XL Axiata Future Leaders (XLFL) berdasarkan riset pasar yang mereka lakukan.

Selama proses pengembangan project, setiap kelompok mendapatkan pendampingan dari Lab IoT milik XL Axiata, yaitu XCamp melalui program AI Maker Development Program. Pendampingan yang diberikan berupa pengenalan IoT dan AI, Business Model Development, hingga pembangunan prototype produk.

Belasan proyek tersebut berfokus untuk menjawab kebutuhan digitalisasi pada 6 sektor, yaitu agrikultur, smart city, manufaktur, pertanian dan perikanan, utilitas dan energi, serta kesehatan. Adanya penetrasi digitalisasi yang belum maksimal di sektor tersebut membuat peluang penciptaan produk otomasi semakin terbuka untuk memudahkan proses kerja dan potensi bisnis yang besar. Selain itu, keenam sektor tersebut juga memiliki peluang besar dan kemampuan penyerapan yang tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi AI dan IoT.

Untuk di Jawa Timur, Bali dan Lombok, para awardee XL Axiata Future Leaders yang berasal dari ITS, Unair, Universitas Hang Tuah Surabaya, Unibraw, Universitas Ma Chung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, dan Universitas Islam Negeri Mataram menghasilkan produk AIoT yaitu Chaplin, Aiwake, dan Eyekan.

Chaplin adalah sistem AI berbasis computer vision untuk menggantikan survey kepuasan pelanggan yang biasanya dilakukan secara aktif customer. Dengan chaplin, kepuasaan customer dapat diintepretasikan melalui jumlah expresi yang tampak di kamera.

Aiwake adalah sistem AI yang berfungsi sebagai sistem pengaman untuk mencegah kecelakaan kendaraan akibat supir yang ngantuk. Pada mobil terpasang camera yang mengarah ke pengemudi mobil, camera akan mendeteksi wajah pengemudi yang akan diolah oleh edge computing untuk mendeteksi ngantuk atau tidaknya pengemudi.

Eyekan adalah Sistem AI berbasis Vision yang membantu pengusaha ikan dalam menyeleksi ikan segar dan tidak segar berdasarkan mata dan keutuhan kondisi ikan. Ikan akan di golongan ke grade A jika memiliki mata jernih dan badan utuh. selain kondisi tersebut maka ikan masuk ke golongan grade B.

Tahun ini, program XLFL memasuki tahun ke 9. Sebanyak 1.290 wisudawan pernah mendapatkan program beasiswa ini. Mereka berasal dari 92 kampus yang tersebar di berbagai provinsi Indonesia. (zis)

Loading...