D-ONENEWS.COM

Data Sapi dan Domba yang Terjangkit Wabah PMK Bertambah, Jumlah Kematian Hewan Bertambah

foto: ilustrasi

Lumajang,(DOC) – Penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang Jawa Timur dirasa sangat cepat hingga ratusan ekor hewan ternak tertular.

Data sementara Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Jawa Timur, per-tanggal 12 Mei, sudah terdapat penambahan 18 ekor sapi yang terjangkit wabah PMK. Kini jumlah sapi yang terserang penyakit tersebut sudah mencapai 398 ekor. Selain sapi, wabah PMK juga telah menyerang 9 ekor domba milik warga.

“Sampai sekarang ada 398 ekor sapi, dan domba 9 ekor,” ungkap Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang drh. Rofiah, ketika dikonfirmasi, Jumat(13/5/2022).

Angka kematian pada hewan ternak akibat wabah PMK, juga dikabarkan bertambah. Rofiah menambahkan, Sekarang sapi yang mati karena mengidap wabah PMK menjadi 7 ekor dari sebelumnya sebanyak 5 ekor. “Sapi yang mati sampai sekarang sudah 7 ekor,” ujarnya.

Jumlah hewan ternak yang terjangkit wabah PMK diwilayah Lumajang dimungkinkan akan bertambah, seiring dengan berjalannya pendataan yang dilakukan setiap hari. “Setiap hari tentu ada pertambahan karena proses pendataan masih berlangsung,” katanya.

Ia juga mengatakan, proses penyusunan personil Satgas PMK telah rampung dan tinggal menunggu persetujuan saja. Rencananya susunan personil Satgas PMK dari pegawai OPD terkait, Satpol PP, TNI dan Polri.

Menurut Rofiah, Pemkab Lumajang kini juga masih menunggu vaksin yang akan didistribusikan oleh Kementerian Pertanian, Untuk sementara, petugas masih melakukan pendataan, pengobatan terhadap sapi yang terjangkit wabah PMK dan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang sapi milik warga, sekaligus pasar-pasar hewan.

“Langkah yang dilakukan untuk sapi yang sakit akan dilakukan pemeriksaan Puskewan, kemudian dilakukan pengobatan, dan penyemprotan disinfektan,” terangnya.

Ia meminta warga untuk tidak terlalu panik menghadapi wabah PMK, meskipun serangannya secara tiba-tiba. Mengingat penyakit ini masih bisa disembuhkan dan hanya memerlukan waktu saja. “Masyarakat tidak perlu panik karena kalau PMK nya belum parah masih bisa diobati,” pungkasnya (Imam)

Loading...

baca juga