Surabaya (DOC) – Bandara Internasional Juanda memperoleh pujian dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasalnya, meski jumlah penumpang arus mudik dan balik pada momen Lebaran 2018 di pelabuhan udara tersebut sangat besar, bahkan lebih besar jika dibandingkan jumlah total penumpang di Semarang, Solo, plus Yogyakarta, namun pergerakan penumpang dan pesawat masih lancar.
âJumlah arus mudik dan balik di Bandara Juanda ini sangat besar, bahkan jika dibandingkan dengan jumlah total penumpang di Semarang plus Solo plus Yogyakarta,â ujar Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso. âWaktu puncak arus balik pada H+4, jumlah pergerakan per hari rata-rata 73.500 penumpang atau naik 15 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, kita lihat pergerakan penumpang dan pesawat di sini masih lancar.âujarnya, Selasa (26/6).
Ia pun memberikan apresiasi kepada stakeholder penerbangan dan masyarakat di Surabaya yang telah mendukung kelancaran transportasi udara sehingga ketepatan waktunya selama Lebaran ini berada di atas 80 persen. Hal tersebut, menurutnya, semakin membuktikan bahwa transportasi udara itu menjadi angkutan yang selamat, aman, dan nyaman. âTugas kita adalah mendukung transportasi udara menjadi moda utama selama Lebaran,â sambung Agus, di Surabaya.
Meski demikian, Agus memberikan catatan bahwa kapasitas penumpang Bandara Juanda sendiri sekitar 12,5 juta penumpang per tahun. Namun, dari segi kapasitas terminal di bandara tersebut, memang sudah terlampaui oleh jumlah penumpang yang ada. Jumlah penumpang sudah melebihi 21 juta orang sehingga bisa dikatakan hampir mencapai dua kali lipat dari kapasitas tampung bandara.
âKarena itu, kami meminta PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara untuk segera memperluas dan memperbesar kapasitas bandara tersebut,â sambung Agus. âBandara dan tempat parkirnya sebenarnya sudah luas, tetapi masih kelihatan penuh karena memang penumpangnya banyak. Dan, di Surabaya ini, karakteristik masyarakat banyak yang mengantar penumpang, beda dengan bandara yang lain. (D02)