Lumajang, (DOC) – Seorang warga menjadi korban dugaan pemukulan dan disertai perampasan sepeda motor di Kecamatan Yosowilangun, kabupaten Lumajang, akhirnya melaporkan ke Polres Lumajang, Senin (1/1/2023).
Korban bersama temannya melaporkan ke Polres Lumajang didampingi kuasa hukum Mahmud, SH dan Hariyanto, SH.,MH
“Hari ini kami mendampingi korban untuk melaporkan kasus pemukulan dan perampasan sepeda motor,” ujar Hariyanto, SH, MH kepada sejumlah awak media.
Korban saat ini mengalami sakit dibagian bokongnya akibat di pukul dengan kerangka cluritnya yang belum dibuka.
“Korban tidak sampai mengalami luka, karena kerangka clurit belum sampai dibuka. Bahkan sampai saat ini sepeda motor yang dirampas belum dikembalikan” ujarnya.
Hariyanto menjelaskan, kejadian itu berawal korban dituduh dituduh melakukan perusakan alat peraga kampanye oleh dua orang. Kemudian meminta korban untuk diam dilokasi dan pelaku lantas pergi.
“Awalnya yang datang dua orang, kemudian memukul, dan merampas sepeda motor korban,” terangnya.
Tidak lama kemudian, pelaku bersama rombongan berjumlah sekitar 15 orang dengan membawa senjata tajam. Korban bersama temannya merasa ketakutan akhirnya lari menyelamatkan diri.
“Korban lari bukan takut disangka berbuat yang diduga melakukan perusakan gambar kampanye, tapi karena takut kepada massa yang membawa senjata tajam,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hariyanto berharap kepada masyarakat yang berada di wilayah kabupaten Lumajang jangan main hakim sendiri.
“Kalau memang itu disangka melakukan perusakan alat peraga kampanye (APK) harusnya dilaporkan ke Bawaslu,” jelasnya.
Ia menutrukan, masalah pelanggaran alat peraga itu wewenang nya dari bawaslu. Intinya nanti kalau mengikat di serahkan kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) Bawaslu Lumajang.
“Yang bersangkutan ini punya hak jadi tidak serta merta kemudian dilakukan pemukulan, apalagi sepeda motor dirampas. Ini hak privasi seseorang,” pungkasnya.(Imam)