D-ONENEWS.COM

Gencarkan Operasi Pakai Masker

Blusukan hingga Turunkan Semua Jajaran

Operasi pakai masker atau operasi patuh masker di tengahpandemi Covid-19 ini, terus digencarkan di Kota Surabaya.Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sampai blusukanke pasar-pasar dan perkampungan untuk sekadar sosialisasipatuh menggunakan masker. Semua jajaran di tingkatkecamatan dan keluruhan juga dikerahkan untuk operasi pakaimasker ini.

Selama pandemi ini, Wali Kota Risma seringkali blusukan kekampung-kampung dan pasar-pasar untuk mengetuk hati wargaKota Surabaya dalam mentaati protokol kesehatan, terutamapatuh menggunakan masker dan selalu jaga jarak. Bahkan, setiap akhir pekan, dia rutin blusukan ke gang-gang sempit di perkampungan dengan dibonceng sepeda motor.

Berbekal megaphone yang dibawanya, tak henti-henti diamengingatkan warganya untuk selalu menggunakan masker danjaga jarak. Suaranya yang nyaring, seakan memecah keheningankampung dan bahkan menghentikan ramainya pasar.Bapak, Ibu, ayo dipakai maskernya, masih banyak yang dirawat di rumah sakit, jangan ditambah lagi,” kata Wali Kota Rismamelalui megaphonenya itu.

Suaraayo pakai masker” seringkali mengagetkan warga yang ada di perkampungan atau pun yang ada di pasar. Merekakemudian buru-buru membetulkan masker yang dipasang di dagunya. Tak sedikit pula warga yang langsung mengambilmasker di dalam sakunya, lalu dipakai. Ini Pak, masker. Tolonglangsung dipakai ya,” ujar Wali Kota Risma sambil memberikanmasker kepada warga Tambaksari yang tidak pakai masker.

Blusukan semacam ini terus dilakukan Wali Kota Risma kewilayah-wilayah yang tingkat kasusnya masih tinggi, seperti di wilayah Kecamatan Tambaksari, Sawahan, Rungkut danbeberapa wilayah lainnya. Menurutnya, sosialisasi semacam iniakan terus dilakukan supaya warga bisa care dan sadar bahwapandemi ini belum selesai. Jadi, saya meminta warga untukselalu hati-hati dan selalu mematuhi dan menjalankan protokolkesehatan secara ketat. Saya mencoba mengetuk hati warga Kota Surabaya dengan sosialisasi ke kampung dan pasar-pasar,” tegasWali Kota Risma.

Selain itu, Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwajajaran kelurahan dan kecamatan juga diturunkan untuksosialisasi patuh pakai masker ini. Mereka dibagi sesuai denganwilayahnya masing-masing. Semuanya turun untuk sosialisasidan edukasi warga. Ini akan terus kami lakukan supayaSurabaya cepat terbebas dari Covid-19,” kata dia.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan gerakan masifoperasi pakai masker ini terus dilakukan bersama jajarankecamatan, kelurahan, koramil, polsek, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta satgas-satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di wilayahmereka masing-masing. Jadi, sekarang ini lebih masifgerakannya, karena semua karyawan kecamatan dan kelurahanturun secara serentak,” kata Irvan di kantornya.

Dalam operasi ini, mereka harus memastikan terbentuknya Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di masing-masingwilayah RW, dan memastikan Satgas Kampung Tangguh WaniJogo Suroboyo (Wani Sehat, Wani Sejahtera, Wani Jogo, WaniNgandani) berjalan sesuai tugas masing-masing, terutama yang ada di zona merah. Nanti mereka juga harus memastikan danmelakukan blocking area di wilayah yang terdapat pasienterkonfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.

Yang terpenting, operasi ini juga akan melakukan pembagianribuan masker kepada warga Kota Surabaya. Sasarannya adalahseluruh area pemukiman penduduk, terutama pemukimanpenduduk yang terdapat pasien terkonfirmasi Covid-19. Kami membagikan sekitar 150 ribu masker, baik masker medismaupun masker kain,” tegasnya.

Irvan juga memastikan bahwa operasi pakai masker ini jugaterus dilakukan di berbagai bidang lainnya, seperti di pasar-pasartradisional, moda transportasi darat, warung-warung atautempat-tempat makan dan tempat nongkrong, dan semuawilayah pemukiman atau perkampungan di seluruh penjuru Kota Surabaya.

“Nah, karena ini Perwali perubahan (Perwali nomor 33 tahun2020) sudah terbit, yang mana salah satu poinnya adalahpenerapan jam malam, maka operasi selanjutnya adalah pelakuusaha yang masih buka di atas pukul 22.00 WIB, termasukbeberapa RHU yang tidak boleh beroperasi dulu. Penertiban dansosialisasi ini akan dilakukan oleh teman-teman Satpol PP dibantu TNI-Polri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya EddyChristijanto memastikan mulai hari ini akan mengintensifkanoperasi di RHU, karena memang beberapa RHU tidak bolehbuka dulu. Jika mereka masih buka di atas pukul 22.00 WIB, mereka akan langsung diberhentikan aktivitasnya, karena inisudah diatur dalam Perwali perubahan. “Kami juga sudahmeminta OPD lain untuk bersama-sama menertibkan dansosialisasi Perwali perubahan ini. Jadi, ke depan operasinya akansemakin masif,” tegas Eddy.

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data rekap operasi patuhmasker, hingga saat ini tingkat kepatuhan warga dalammenggunakan masker sekitar 95 persen, dan 5 persen sisanyabelum patuh menggunakan masker. Bagi mereka yang tidakmenggunakan masker, langsung disita KTP-nya, sedangkanyang tidak membawa KTP langsung diberi sanksi sosial sepertimenyapu jalan hingga membantu memberikan makan penghuniLiponsos.

“Yang disita KTP-nya sebanyak 271 orang dan yang diberisanksi sosial sebanyak 722 orang. Dan ternyata warga yang tidak pakai masker itu karena ada yang tertinggal di rumah danada pula yang bawa tapi tidak dipakai. Artinya, jika melihatfakta di lapangan, warga sudah mulai sadar bahwa ketika keluarrumah harus pakai masker, warga sudah sadar itu.Alhamdulillah,” pungkasnya.(adv)

Loading...

baca juga