Surabaya,(DOC) – Banyak cara memperingati sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan RepubIik Indonesia (RI) yang kini telah berusia ke-78 tahun. Tak harus di tempat formal atau di gedung mewah, tapi di sela-sela gang perkampungan pun, perayaan hari kemerdekaan dapat berjalan cukup hikmad.
Semboyan ini nampaknya di gunakan oleh warga Gunung Anyar Lor, RW-01 Surabaya. Para pengurus RT dan RW, Kader Surabaya Hebat, Karang Taruna serta warga berbaur menggelar drama kolosal Kemerdekaan RI dan Peristiwa 10 November di Surabaya.
Mereka menjadi lakon dadakan untuk memerankan para pejuang dan tentara penjajah.
Maskur Nasrulloh wakil Ketua RW-01, Kelurahan Gunung Anyar Lor mengatakan, hampir seluruh warga RW-01 terlibat dalam drama kolosal dan teatrikal jaman perjuangan dulu.
“Semua pelaksanaan di persiapkan dengan waktu singkat. Memakai peralatan yang di punyai warga,” sambung Maskur, di sela-sela acara, Rabu(16/8/2023) malam.
Melalui kegiatan ini, sambung Maskur, agar warga Gunung Anyar Lor bisa mengenang kembali susahnya para pejuang dalam merebut kemerdekaan pada tahun 1945 silam.
“Harapannya warga dapat lebih guyub lagi dan bertambah semangat untuk gotong-royong. Selalu menjaga lingkungan sekitar dan cinta terhadap bangsa ini,” ucap Maskur.
Berbeda dengan warga RW-02 kelurahan Balongsari, kecamatan Tandes Surabaya.
Tepat di tanggal 17 Agustus 2023 pukul 10.00 WIB, Kamis(17/08/2023) ratusan warga mengikuti upacara bendera dengan berbaris sejajar di gang perkampungan.
Nampak ikut para Balita, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak hingga Lansia yang hikmat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendengarkan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI.
Salah satu Lansia peserta upacara Khumairah mengaku bangga dengan kegiatan warga yang dinilai kreatif ini.
Lansia yang akrab di panggil ‘Mak Um’ ini-pun sempat menyanjung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Wali Kota yang sekarang hebat. Acara 17 Agustusan lebih meriah, karena semua orang mau ikut kumpul-kumpul dan ikut upacara. Jadi sekarang warga lebih rukun lagi,” pungkasnya. (r6)