D-ONENEWS.COM

Korban Gempa di Lumajang Bertambah Satu Orang Meninggal, Total Enam Orang

Lumajang, (DOC)-Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi berkuatan magnitudo 6,1 bertambah satu orang, sehingga secara keseluruhan ada enam orang.

Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, jumlah korban akibat gempa bumi di Lumajang bertambah 1 orang total menjadi enam orang.

“korban atas nama Mardiah berusia 70 tahun warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo,” Ujarnya.

Korban meninggal sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo, kemudian di rujuk RSUD Pasirian, kemudian meningal di rumah sakit tersebut.

“Korban Mardiah ini tertimpa reruntuhan bangunan rumah pada saat kejadian gempa bumi, namun baru dilaporkan kepada BPBD Lumajang,” ujar Joko.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.

Korban meninggal lainnya, yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.

Korban terakhir adalah nenek Mardiyah berusia 70 tahun, warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan sempat dibawa ke Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk di RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit setempat.

Tercatat Berdasarkan data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.

Korban meninggal lainnya, yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.

Korban meninggal lainnya, yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.

Tercetat data di BPBD Lumajang Rabu ini ada sebanyak 2.175 rumah yang mengalami keruskan akibat gemba bumi tersebut. Dari total tersebut, sebanyak 558 unit rumah rusak berat, 645 unut rumah rusak sedang, dan 927 unit rumah rusak ringan.

“Untuk fasilitas umum ada 9 rusak berat, dan 17 rusak ringan,” jelas Joko Sambang.

Ia menjelaskan pihak BPBD bersama TNI dan Polri melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak berat dengan menggunakan alat berat karena tidak bisa menggunakan manual.

“Hari ini kami terus melakukan pembersihan untuk kondisi yang terparah akibat gempa, sehingga perlu alat berat untuk membersihkan puing bangunan rumah warga yang rusak tersebut,” ujarnya. (Imam)

Loading...