D-ONENEWS.COM

KPK Buka Peluang Periksa Petinggi Golkar Soal Uang 700 juta Di Mobil Rohadi

Jakarta, (DOC) – KPK mengamini bahwa uang Rp 700 juta yang ditemukan di mobil Rohadi berkaitan dengan pengurusan sengketa Partai Golkar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut). Untuk mengusutnya, KPK membuka peluang untuk memanggil petinggi partai berlambang pohon beringin itu untuk diperiksa.
“Mereka (penyidik KPK) biasa fokus pada OTT (operasi tangkap tangan)-nya serta biasa juga mengembangkan kasus tentang peran serta pihak-pihak terkait,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Namun Saut enggan menjawab lugas siapa petinggi Partai Golkar yang akan diperiksa serta kapan dipanggilnya. Dia meminta publik untuk memberikan kesempatan pada penyidik KPK lebih konsentrasi bekerja.
“Biar penyidik kerja dulu ya,” ujar Saut.
Sebelumnya pada Jumat, 22 Juli 2016, penyidik KPK memeriksa anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra bernama Sareh Wiyono. Dia diperiksa terkait dengan temuan uang Rp 700 juta di mobil Rohadi yang disebut berkaitan dengan pengurusan perkara partai beringin itu.
Perkara sengketa Golkar tersebut ditangani oleh majelis hakim yang diketuai Lilik Mulyadi dengan hakim anggota Ifa Sudewi dan hakim Dasma. Ifa juga menjadi ketua majelis kasus Saipul Jamil. Sementara itu, panitera pengganti yang bertugas saat itu adalah Rohadi.
Gugatan soal kepengurusan DPP Golkar saat itu diajukan oleh kubu Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) melawan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono. Pada akhirnya, PN Jakut memenangkan kubu Ical dengan mengabulkan gugatannya pada 24 Juni 2015.
Meskipun KPK belum terang benar menerangkan hubungan Sareh dengan perkara tersebut, tetapi dari profil Sareh tampak bahwa dia memiliki kedekatan dengan PN Jakut di mana perkara partai politik itu ditangani. Dari latar belakangnya, Sareh diketahui pernah menjadi orang nomor satu di PN Jakut dari tahun 2003-2006 sebelum berpindah tugas dan pensiun di tahun 2013.
Namun usai diperiksa pada Jumat lalu, Sareh mengaku hanya dicecar penyidik KPK tentang perkenalannya dengan Rohadi. KPK pun masih berupaya untuk menggali lebih dalam tentang hal tersebut.
“Weh, enggak ada! Ngarang-ngarang saja kamu nih!” kata Sareh. (dtk/r7)

Loading...