Surabaya,(DOC) – Ratusan penghuni Liponsos Keputih Surabaya yang berstatus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapat dosis vaksin dosis ke-dua dan ada juga Booster.
Sempat menjadi pertanyaan, mengapa penghuni Liponsos Keputih Surabaya baru mendapatkan vaksin dosis ke-dua? Hal itu di karenakan para penghuni Liponsos Keputih Surabaya baru terdaftar di data kependudukan pada Maret-April lalu.
“Vaksinasi hari ini adalah vaksinasi dosis ke-dua dan vaksin yang kita pakai adalah Pfizer. Kenapa Vaksinasi baru di lakukan, karena identitas (penghuni liponsos Keputih) baru masuk bulan Maret-April. Rangkaiannya perekaman ODGJ atau klien yang tidak ada identitas sama sekali. Kemudian Negara memberikan identitas dan datanya ada di Peduli lindungi. Akhirnya kita vaksin,” ujar Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Imam Muhaji, Selasa(23/8/2022).
Pada hari ini, para penghuni Liponsos Keputih Surabaya beberapa menerima vaksin dosis ke-dua, dan sisahnya sudah mendapatkan Booster pertama.
“Vaksin juga tidak bisa serentak, bergilir sesuai dengan klien juga, juga ketersedian vaksin yang ada di Puskesmas. Jadi hari ini ada 138 klien yang di vaksin hari ini,” ucap Imam pada awak media di Liponsos Keputih.
Selain itu, Imam beserta petugas UPTD Liponsos Keputih Surabaya lainnya terlihat menggiring para ODGJ ke ruang Liponsos bagian depan, dan memegang formulir pendaftaran vaksinasi yang sudah tertuliskan nama masing-masing.
“Vaksin atau proteksi terhadap Covid-19 adalah hak dari semua warga negara Indonesia. Tidak hanya kita yang berada di luar, tapi juga teman-teman yang ada di dalam liponsos, mereka juga berhak. Bahkan dari teman-teman mereka juga rentan untuk kena, karena tidak teratur pola hidup mereka, apalagi setelah di keluarkan,” katanya.
“Jadi istilahnya kita mengamalkan undang-undang memberikan pelayanan, mulai dari permakanannya, tempat tinggal di sini, kesehatannya, termasuk vaksin ini,” imbuhnya.
Di sini, ratusan ODGJ penghuni Liponsos Keputih Surabaya tampak mengantri di selasar ruang tempat di berikannya dosis vaksin. Mereka cukup tertib mengantri dengan memakai seragam kaos warna oranye bertuliskan Liponsos dan gambar hati.
Selain kaos, mereka memakai sandal jepit yang juga seragam. Tak sedikit yang penasaran ingin melihat caranya di suntik. Sehingga beberapa ODGJ berusaha di alihkan perhatiannya untuk tak melihat. Meskipun mereka tak menggubris para petugas Liponsos maupun petugas Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
“Harapannya, seperti yang di inginkan Pemerintah, semua warga Negara berhak mendapatkan vaksin. Mereka sudah punya kekebalan tubuh, dan bisa terhindar dari virus,” tandasnya.(ang/r7)