Lumajang,(DOC) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menegaskan bahwa Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, termasuk kawasan rawan bencana (KRB) dan tidak layak menjadi lokasi hunian tetap.
Agus menjelaskan bahwa pemerintah hanya memberi toleransi bagi warga untuk memanfaatkan bangunan di Sumbersari sebagai tempat usaha, karena sebagian besar dari mereka memiliki ladang dan sumber ekonomi di area tersebut.
“Lokasi ini masuk daerah rawan bencana. Seharusnya tidak di tinggali, tapi warga memanfaatkannya untuk usaha karena ladangnya di sini. Untuk rumah, sejak erupsi Semeru 2021 seluruh warga sudah kami pindah ke hunian tetap Bumi Semeru Damai,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memindahkan seluruh warga terdampak erupsi 2020–2021 ke hunian tetap (huntap) Bumi Semeru Damai (BSD) di Sumbermujur, sehingga tidak ada rumah permanen yang boleh dihuni lagi di Sumbersari. Namun, kondisi Semeru yang sempat stabil membuat beberapa warga kembali bermalam di bangunan lama mereka.
“Saya imbau seluruh warga di KRB mematuhi arahan pemerintah. Warga yang sudah mendapat huntap di BSD agar kembali menempatinya,” tegas Agus.
Jalur Awan Panas Baru
Agus juga mengungkapkan adanya jalur baru awan panas ke arah selatan, berbeda dari pola erupsi sebelumnya. Perubahan ini diduga terjadi karena material vulkanik lama belum sepenuhnya tersingkir.
“Terkait zona merah apakah bertambah, nanti akan dievaluasi. Fokus utama saat ini adalah penyelamatan warga,” katanya.
Selama masa tanggap darurat, pemerintah memprioritaskan evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar. Setelah kondisi stabil, pemerintah pusat dan daerah akan menilai kerusakan serta menentukan penanganan warga yang rumahnya hancur, terutama mereka yang sebelumnya tidak mendapat huntap.
“Hari ini ada warga yang dulu tidak terdampak, tetapi sekarang terkena dampak. Pemerintah daerah, provinsi, dan BNPB akan mendiskusikan langkah penanganannya,” jelasnya.
Agus memastikan tidak ada korban jiwa dalam erupsi terbaru. Namun, tiga warga terluka—dua di antaranya pasangan suami istri asal Kediri yang mengalami luka bakar, serta satu warga lain yang masih di rawat.
“Sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru,” tandasnya.
Pemerintah kembali mengimbau warga menjauhi zona berbahaya dan mengikuti instruksi petugas, mengingat kondisi Semeru dapat berubah sewaktu-waktu.(r7)





