Lumajang,(DOC) – Polres Lumajang mulai mengeser personilnya ke masing-masing TPS di lingkungan desa dan kelurahan untuk memberikan pengamanan proses pencoblosan Pemilu 2024, Rabu(14/2/2024) besok. Lebih kurang 420 personil kepolisian yang di terjunkan oleh Polres Lumajang.
“Para personel akan melakukan pengamanan selama kegiatan pemilu 2024. Jumlah TPS se-Kabupetan Lumajang sebanyak 3.322 TPS,” kata Kabagops Polres Lumajang Kompol Jauhar Ma’arif, Selasa(13/2/2024).
Ia menambahkan, para personel yang terlibat pengamananan Pemilu 2024 akan standby di masing-masing TPS hingga proses penghitungan suara selesai. “Kabupaten Lumajang masuk ke dalam kategori daerah kurang rawan. Sehingga konsep pengamanannya, yakni dua polisi mengamankan 6 sampai 10 TPS,” ujarnya.
Pada pengamanan Pemilu 2024, lanjut Ma’arif, para personil kepolisian dari Polres Lumajang akan mendapat back-up 1 SST pasukan Brimob dan 1 SST Preventif dari Polda Jatim. “Pasukan dari Polda Jatim akan mobiling, baik itu siang dan malam. Tentunya pengamanan ini berdasarkan tingkat kerawanan proses pencoblosan,” katanya.
Ma’arif mengungkapkan, bahwa di wilayah Lumajang terdapat beberapa TPS yang masuk kategori rawan dalam pelaksanaan coblosan Pemilu 2024. Namun secara keseluruhan berdasarkan data base kepolisian, proses pemungutan suara di Lumajang masuk ke dalam kategori kurang rawan.
“Untuk TPS rawan hanya ada 5 lokasi. Hal ini karena lokasi TPS-nya jauh seperti di daerah Ranupani. Kategori rawan akibat demografi. Sedangkan untuk TPS khusus ada 11 lokasi di huntap dan 3 lokasi di Lapas. TPS lainnya masuk kategori kurang rawan,” pungkasnya.
Penempatan personil kepolisian Polres Lumajang di masing-masing TPS di mulai Selasa(13/2/2024) hari ini. Mereka akan mengamankan proses pelaksanaan pemungutan hingga penghitungan suara, agar Pemilu 2024 di wilayah Lumajang berjalan aman dan kondusif.
Terdapat sejumlah TPS di wilayah kecamatan Ranupani Lumajang yang di tengarai rawan adanya kendala dalam proses pencoblosan Pemilu 2024, Rabu(14/2/2024) besok. Namun pihak kepolisian dari Polres Lumajang menegaskan, bahwa kerawanan di sejumlah TPS itu, hanya karena posisi demografi saja. Bukan karena potensi terjadinya kerusuhan atau lainnya.(mam/r7)