Lumajang,(DOC) – Berbahan baku bekas limbah kayu meubel, seorang warga di Dusun Sumbermulyo, Desa Senduro, Kecamatan Kabupaten Lumajang mengubahnya menjadi sebuah kerajinan miniatur truk.
Pengrajin miniatur truk ini dilakukan oleh Slamet Sugianto (32) bersama dua karyawannya.
Slamet Sugianto menekuni kerajinan miniatur truk sudah dilakukan sejak tahun 2017, kini sudah berjalan 3 tahun.
Hasil kerajinan miniatur bernilai jutaan rupiah, dipasarkan ke berbagai kota di luar jawa.
Ide pembuatan kerajinan ini berawal ketika Slamet sugianto melihat kopdar miniatur truk dengan harga relatif mahal. Kemudian membuat miniatur untuk anaknya.
Setelah itu, hasil kerajinan ia buat banyak digemari oleh masyarakat, hingga banyak pesanan untuk mainan anak-anak para tetangga.
Kini hasil kerajinannya dipasarkan hingga ke seluruh kota di Jawa Timur dan beberapa kota Jawa Tengah, dan luar jawa.
Tahap membuat kerajinan miniatur truk di awali dengan membuat pola truk dan memotong serta menghaluskan miniatur menggunakan amplas.
Selanjutnya proses perakitan hingga potong-potongan kayu menjadi miniatur truk.
Untuk lebih mempercantik miniatur truk dilengkapi dengan roda, spion hingga seperti truk yang sebenarnya, agar menyerupai truk aslinya.
Menurut Slamet Sugianto harga miniatur truk bervariatif. Satu unit miniatur truk, yang belum dicat dan diberi aksesoris, dijual satu hingga Rp 950.000. Sedangkan untuk truk, yang sudah dicat dan diberi aksesoris, dijual Rp.2,5 juta sampai Rp 7 juta sesuai ukuran dan keindahan miniatur truk tersebut.
Ia menambahkan, dalam waktu dua minggu mampu membuat 30 miniatur. Akibat dampak Pandemi Covid-19 pesanan miniatur truk menurun.
“Untuk sekarang paling banyak ada 15 miniatur dalam satu bulan,” ujar Slamet Sugianto.(imam)