D-ONENEWS.COM

Peringati HAN, Kemensos Ajak Anak-anak Korban Gempa Majene Berbagi Kegembiraan

Majene,(DOC) – Rona kebahagiaan terpancar di wajah anak-anak pengungsi gempa Majene. Mengikuti panduan Tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial (Kemensos) RI, mereka bernyanyi, bertepuk tangan dan bersorak.

Tinggal di pengungsian sama sekali tak mengurangi keceriaannya.

Kegembiraan pada hari Sabtu(23/7/2022) lalu, merupakan momen spesial bagi mereka, karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN).

Apalagi Presiden Joko Widodo(Jokowi) ikut hadir dan menyapa anak-anak, meski hanya lewat sambungan komunikasi jarak jauh.

Atas arahan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, HAN 2022 di rayakan secara nasional dengan berbagai kegiatan.

Melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kemensos hadir mengajak anak-anak korban gempa yang tinggal di lokasi pengungsian Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk ikut merayakan HAN 2022. Tepatnya jatuh pada hari Sabtu 23 Juli.

Direktur PSKBA Iyan Koesmadiana mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak di pengungsian dengan kegiatan HAN yang di selenggarakan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPPA) agar terhubung secara virtual.

“Hari ini kita mengikuti kegiatan HAN yang dilaksanakan oleh KPPPA melalui virtual meeting. Tadi ada Pak Jokowi juga menyapa lewat zoom,” ucapnya.

Kemensos telah memulai rangkaian HAN 2022 sejak tanggal 21 Juli dan akan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2022.

“Kami sudah mulai sejak kemarin, Kamis(21/7/2022). Sudah di laksanakan Tagana Masuk Sekolah di sebelas titik. Kemudian tadi ada penanaman 10.000 pohon mangrove bersama anak-anak,” jelasnya.

Tagana Masuk Sekolah (TMS) telah selesai terlaksana di 8 SD, 1 SMP,  1 MTs, dan 1 SMK.

Iyan menambahkan, TMS bertujuan untuk  meningkatkan kapasitas anak-anak di lokasi rawan bencana agar siap menghadapi potensi kejadian bencana di wilayahnya.

Sementara itu, dari aspek kesehatan, Iyan mengatakan  PSKBA bekerja sama dengan Sentra Tepadu Prof Dr. Soeharso Solo dan Sentra Pangurangi Takalar untuk menyediakan fasilitas kesehatan.

“Hari ini (23/7) bersama sentra, kita adakan sunatan massal, pemeriksaan mata, gigi, dan juga vaksin untuk anak-anak,” tuturnya.

Menurut Iyan, pihaknya telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada 41 dari 450 anak korban pengungsi, dan yang belum akan di laksanakan selama rangkaian kegiatan hingga 1 Agustus nanti.

Di sisi lain, PSKBA juga telah memulai pembangunan SDN 28 SDN 28 Aholeang yang terdampak gempa.

“Atas instruksi Ibu Menteri (Mensos), hari ini kita mulai pembangunan sekolah di SDN 28 Aholeang. Ada tiga unit kelas yang akan di bangun, masing-masing ukuran 6×6 (meter). Sampingnya kita bangun 2 unit toilet, kanan kiri,” ungkapnya.

Iyan mengungkapkan Konstruksi ruang kelas  akan di buat secara permanen dan tahan terhadap gempa sehingga dapat berfungsi menjadi ruang serbaguna atau lokasi penampungan sementara jika terjadi bencana.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Kemensos juga telah menyalurkan paket bantuan peralatan sekolah kepada 141 anak dari 450 anak yang telah di asessmen.

Selanjutnya, untuk memberikan pemenuhan hak sipil, PSKBA memfasilitasi Penerbitan akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak korban bencana di lokasi hunian sementara.

“Kita fasilitasi juga pembuatan akta kelahiran dan kartu identitas anak. Secara simbolis tadi ada 10 anak, yang lain akan menyusul dan target selesai per-tanggal 1 Agustus,” ungkap Iyan.

Terakhir ia menyampaikan rangkaian  kegiatan HAN akan terus berlangsung hingga acara puncak yang akan di gelar pada 1 Agustus di Lombok Timur.

“Total  ada 700 anak terdampak gempa di Majene yang jadi target kita. Jadi rangkainnya masih banyak hingga acara puncak nanti,” ucapnya.

Adapun peringatan HAN di lokasi pengungsian Desa Mekatta di hadiri oleh Bupati Majene H.A Achmad Syukri, Wakil Bupati Majene Aris Munandar, Sekretaris Daerah Majene Ardiansyah, dan unsur Forkopimda Majene.(hm/r7)

Loading...

baca juga