Lumajang, (DOC) – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lumajang angkat bicara menanggapi pernyataan mantan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. terkait pengelolaan dana bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru ketika di periksa Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim).
Ketua Pramuka Peduli Lumajang, Syaiful Rizal Zarkasi, menegaskan bahwa pihaknya telah mengelola dana bantuan tersebut secara transparan dan bertanggung jawab.
Dana yang terkumpul. Sebagian besar berasal dari donasi para anggota di Indonesia dapat di gunakan untuk membangun rumah hunian sementara (huntara). Dan fasilitas umum lainnya bagi para pengungsi.
“Dana yang kami terima telah di salurkan untuk pembangunan huntara dan fasilitas penunjang lainnya. Semua kegiatan ini telah terdokumentasi dengan baik,” ujar Rizal.
Total dana bantuan yang terkumpul mencapai sekitar 1,8 miliar rupiah. Dana tersebut telah di wujudkan dalam bentuk 49 unit huntara dan 1 buah gapura. Rizal juga menjelaskan bahwa pembangunan huntara melibatkan Pramuka Peduli Jawa Timur.
“Kita membangun hunian sementara juga melibatkan Pramuka Peduli Jatim,” katanya
Rizal juga membantah pernyataan mantan Bupati yang menyebutkan bahwa Pramuka Lumajang belum melaporkan penggunaan dana bantuan.
Menurutnya, semua laporan terkait penggunaan dana telah di sampaikan kepada pihak terkait, termasuk pemerintah daerah.
“Laporan penggunaan dana sudah kami sampaikan dan tercatat di Pemkab Lumajang. Itu sudah ada SK-nya. Bahkan, mantan Bupati juga hadir dalam peresmian huntara yang kami bangun,” jelas Rizal.
Sebelumnya. Thoriqul Haq dalam pemeriksaannya di Polda Jatim menyebutkan bahwa beberapa lembaga, termasuk Pramuka, belum melaporkan secara detail penggunaan dana bantuan erupsi Semeru. (Imam)