D-ONENEWS.COM

Proyek Taman Bhinneka Nusantara Jadi Sorotan DPRD Surabaya

Proyek Taman Bhinneka Nusantara Jadi Sorotan DPRD Surabaya
Foto: Hearing Proyek Taman Bhinneka Nusantara Creative Center di Komisi D DPRD Surabaya

Surabaya,(DOC) – Rencana pembangunan Taman Bhinneka Nusantara Creative Center (TBNCC) yang di gagas oleh Yayasan Pondok Kasih mendapat perhatian serius dari Komisi D DPRD Surabaya, yang membidangi Pendidikan dan Sosial.

Selasa(11/3/2025) rapat dengar pendapat di gelar untuk membahas detail proyek ambisius ini, yang berpotensi menjadi ikon baru wisata edukasi di kota Surabaya.

Rapat di pimpin oleh Arjuna Rizki Dwi Krisnayana, Ketua Komisi D dan di hadiri oleh berbagai pihak terkait. Termasuk perwakilan Forum Beda Tapi Mesra (FBTM), Yayasan Pondok Kasih, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), serta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Taman Edukasi dan Wisata Budaya Nusantara

Indah Wati, Ketua Yayasan Pondok Kasih, menjelaskan dengan penuh semangat bahwa Taman Bhinneka Nusantara Creative Center di rancang sebagai pusat edukasi dan wisata budaya yang memperkenalkan kekayaan adat dan budaya Indonesia. Taman ini akan menampilkan sembilan rumah adat dari berbagai provinsi di Indonesia. Lengkap dengan fasilitas kuliner yang menggugah selera, dengan menu khas Nusantara, serta area pelatihan urban farming dan greenhouse.

“Taman ini bukan hanya sekadar wisata, tetapi juga ruang belajar yang memperkenalkan berbagai budaya, rumah adat, hingga keragaman agama Indonesia. Kami juga menyediakan amphitheater berkapasitas 250 orang dan tujuh rumah ibadah yang menjadi contoh kerukunan beragama,” ujar Indah Wati saat menjelaskan proyek ini kepada Komisi D.

Dengan luas sekitar satu hektar, Taman Bhinneka yang terletak di kawasan Keputih ini juga akan memiliki area bermain anak, ruang pertemuan, dan toko suvenir yang menampilkan produk-produk khas Indonesia seperti kain tradisional. Taman ini di harapkan menjadi destinasi edukatif yang menyajikan pengalaman mendalam tentang keberagaman budaya Indonesia bagi masyarakat luas.

Mengintegrasikan Budaya Lokal Surabaya

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr. D. Zuhrotul Mar’ah, mengungkapkan harapannya agar unsur budaya lokal Surabaya juga di masukkan dalam program Taman Bhinneka. “Taman ini sebaiknya menyertakan budaya khas Surabaya, seperti ketoprak, ludruk, atau tarian tradisional, dalam berbagai event tahunan. Ini dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan dan pelajar untuk lebih mengenal kebudayaan kota ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Imam Syafii, anggota Komisi D lainnya, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah positif yang harus di dukung oleh berbagai dinas terkait. “Ini bukan hanya sekadar tempat wisata. Tetapi juga destinasi edukasi yang dapat melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Pertanian. Kami ingin memastikan agar pengelolaan taman ini terkoordinasi dengan baik. Agar tidak bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Surabaya,” jelasnya.

Aksesibilitas dan Kerjasama Antar Instansi

Sofian, perwakilan dari Disbudporapar, mengangkat isu mengenai biaya dan aksesibilitas, terutama bagi siswa PAUD dan pelajar Surabaya. Ia mempertanyakan apakah taman ini akan memungut biaya masuk atau mengadopsi model. Seperti Kebun Binatang Surabaya yang memungkinkan guru dan siswa mengakses fasilitas secara gratis.

“Jika konsepnya serupa dengan kebun binatang yang gratis untuk guru dan siswa, kami dapat mempertimbangkan memasukkan Taman Bhinneka dalam sistem Edu City. Sehingga lebih banyak anak-anak Surabaya yang bisa belajar tentang budaya tanpa hambatan biaya,” kata Sofian.

Menuju Kolaborasi yang Sukses

Hasil rapat ini menghasilkan berbagai masukan konstruktif yang akan di pertimbangkan dalam pengembangan proyek Taman Bhinneka Nusantara Creative Center. Komisi D DPRD Surabaya berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Yayasan Pondok Kasih dan Pemerintah Kota Surabaya. Untuk menciptakan model kolaborasi yang terbaik. Dengan begitu, taman ini di harapkan bisa menjadi destinasi wisata edukatif yang tidak hanya memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat nilai-nilai toleransi antarumat beragama.(r7)

Loading...

baca juga