D-ONENEWS.COM

Ratusan Sopir Truk Mogok, Tolak Pembatasan Operasional Saat Mudik

Ratusan Sopir Truk Mogok, Tolak Pembatasan Operasional Saat MudikSurabaya,(DOC) – Ratusan sopir truk dan pengusaha ekspedisi di Jawa Timur melakukan aksi mogok operasional sebagai bentuk protes terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang membatasi operasional truk selama 16 hari arus mudik Lebaran.

Para peserta aksi menggelar konvoi besar-besaran menuju Gedung DPRD Jawa Timur sambil membentangkan berbagai poster penolakan. Setibanya di depan kantor DPRD, para sopir truk yang mogok melakukan orasi sambil menutup Jalan Indrapura, Surabaya, dengan ratusan truk yang berhenti di lokasi.

Mereka menilai aturan pembatasan ini merugikan para sopir, koperasi, dan pengusaha ekspedisi di Jawa Timur. Banyak dari mereka kebingungan mencari penghasilan selama masa pembatasan. Terutama bagi kendaraan angkutan ekspor-impor yang terkena dampak larangan operasional.

“Dengan adanya pembatasan ini, kami kesulitan menjalankan usaha. Seharusnya pemerintah mempertimbangkan solusi yang lebih fleksibel agar kami tetap bisa bekerja tanpa mengganggu arus mudik,” ujar Sundoro, Ketua DPD Aptrindo Jatim.

Selain itu, mereka menuntut agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut dan mempertimbangkan opsi lain. Seperti pembatasan operasional hanya di berlakukan pada H-3 dan H+3 Lebaran. Menurut mereka, hal ini lebih adil di bandingkan larangan total selama 16 hari.

“Kami juga meminta agar angkutan ekspor-impor tetap di izinkan beroperasi karena sektor ini tidak terkait langsung dengan arus mudik. Jika ekspor-impor terhambat, maka dampaknya akan lebih luas,” ujar salah satu peserta aksi dalam orasinya.

Para sopir juga menegaskan bahwa infrastruktur jalan di Jawa Timur saat ini sudah cukup layak untuk menampung arus kendaraan selama mudik. Oleh karena itu, mereka meminta agar kebijakan ini segera di cabut atau di revisi agar tidak semakin merugikan pelaku usaha di sektor transportasi.

Aksi ini berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian untuk mengantisipasi kemacetan dan memastikan keamanan di sekitar lokasi. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait tuntutan para demonstran.(hadi)

Loading...

baca juga