Surabaya, (DOC) – Tak hanya pusat perbelanjaan saja yang
terkena imbas teror bom awal pekan lalu, Pelaku usaha kafe dan restoran pun mengakui dampak ledakan bom di Surabaya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) DPP Jatim, Tjahjono Haryono mengatakan, dampak ledakan bom membuat sales dan pengunjung kafe dan restoran menyisakan 20 persen.
“Anggota kami sekitar 40-50 persen mengisi di pusat perbelanjaan di Surabaya. Dua hari kejadian bom, sales kami tinggal 20 persen. Pembeli pun sepi. Kebanyakan pembeli memesan makanan melalui online atau GoFood, sekitar 30-40 persen pembeli pesan makanan melalui online,” katanya.
Diakuinya ada satu di antara anggota Apkrindo mengakui kehilangan sales selama dua hari hampir menyentuh Rp 2 M “Rata-rata bicara secara per brand, anggota kami ini cukup suffering akibat ledakan bom selama dua hari berturut-turut itu,” ungkap Tjahjono.
Tjahjono menjelaskan, kini lima hari pasca kejadian ledakan bom di Surabaya, pengunjung baik kafe maupun restoran sudah mulai bertambah.
“Meskipun belum 100 persen pulih seperti biasanya. Kami harapakan di hari Jumat hingga Minggu ini sudah ramai pengunjungnya. Apalagi di bulan puasa ini banyak yang melakukan buka puasa bersama di restoran bersama keluarga maupun kolega,” tutupnya.(ps)