Surabaya, (DOC) – Dinas Perhubungan Kota Surabaya bekerja sama dengan Satpol PP terus berupaya mengatasi kemacetan di beberapa titik. Menurut Ketua Tim Kerja Seksi Penyediaan Perlengkapan Jalan Bidang Lalu Lintas, Prasetyo Prambayanto, kemacetan terjadi di beberapa wilayah kota. Di selatan, kemacetan kerap terjadi di Jalan A. Yani dan Gunungsari, di barat di area Margomulyo, di timur di kawasan Merr, dan di utara di wilayah Kedungcowek serta Kenjeran.
Pemantauan lalu lintas di lakukan mulai pukul 06.00 pagi, saat kendaraan mulai memasuki kota. Meskipun pada pukul 08.00 pagi lalu lintas lebih lancar, arus kendaraan meningkat kembali pada sore hari sekitar pukul 15.00, saat kendaraan dari luar kota masuk. Proses penguraian kemacetan biasanya memakan waktu antara 30 menit hingga satu jam. Namun, durasi ini bisa lebih lama jika terjadi insiden seperti kebakaran atau unjuk rasa.
Dishub juga memasang 136 kamera di persimpangan utama dan 580 kamera tambahan untuk pemantauan lalu lintas. Sebanyak 45 kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) juga di pasang untuk mengawasi pelanggaran lalu lintas. Artinya, total ada 625 kamera.
Lokasi pemasangan kamera ETLE termasuk Merr, Kenjeran, Kedungcowek, Kampus C, KONI, Arif Rahman Hakim, Gunungsari, Wiyung, Mastrip, dan Mayjend Sungkono.
Petugas Satpol PP yang bertugas di SITS (Surabaya Integrated Traffic System) juga mengawasi aktivitas lain seperti balap liar dan keberadaan gepeng (gelandangan dan pengemis) serta anjal (anak jalanan). Pemantauan ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di titik-titik rawan kota.
Langkah Antisipasi Pemadaman Listrik dan Koordinasi dengan Kepolisian
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik, Dinas Perhubungan menyiapkan genset di beberapa persimpangan. Panel surya juga di pasang di tiga persimpangan. Selain itu, koordinasi dengan pihak kepolisian di lakukan untuk penutupan sementara akses jalan saat di perlukan, meskipun petugas polisi tidak selalu di tempatkan secara tetap.
Suroboyo Bus terus mendukung mobilitas warga dengan rute yang menghubungkan Bratang hingga Bungurasih. Transportasi umum ini di harapkan bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke pusat kota, terutama pada jam-jam sibuk. (r6)