Surabaya,(DOC) – Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada kota Surabaya untuk memberikan layanan prima ke pelanggan, seringkali terkendala dengan banyaknya kebocoran pipa PDAM dampak dari perbaikan proyek utilitas.
Sekretaris Perusahaan PDAM Surya Sembada, Sayid M Iqbal menjelaskan, usia pipa PDAM ini relative sudah tua, sehingga jika terkena tekanan berat, maka akan terjadi kebocoran. Kondisi ini jelas mengganggu kelancaran distribusi air bersih ke pelanggan.
Ia menambahkan, rata-rata kebocoran pipa PDAM ini, akibat dampak dari aktivitas alat berat pengerjaan proyek utilitas.
“Sebagian pipa PDAM memang usia nya sudah tua, sekitar 25 tahun bahkan sampai 50 tahun. Lha kalau terkena tekanan alat berat maka pasti bocor,” urainya, Senin(20/2/2017).
Sementara untuk mengatasi keruhnya air akibat karat pipa, menurut M. Iqbal, PDAM kini mempunyai sistem pemeliharaan dengan tehnologi katodik protection yang berfungsi untuk menghilangkan karat pada pipa.
Ia mencontohkan, jaringan pipa ke sumber air Umbulan usianya sudah ratusan tahun, namun kualitas airnya saat di distribusikan hingga diterima pelanggan kondisinya masih tetap bagus.
“Pipa Umbulan sejak zaman Belanda, tahun 1912. Tapi masih bagus karena kualitas airnya bagus,” tuturnya
Iqbal memperkirakan pipa PDAM yang usianya sudah tua berkisar 30 persen dari jaringan pipa yang ada.
Terkait beban tekanan terhadap pipa PDAM yang juga menjadi penyebab kebocoran, hal itu terjadi karena adanya pelebaran jalan di sejumlah kawasan. pipa PDAM yang semula letaknya ditepi jalan, akhirnya berada di tengah.
“Untuk mengatasinya kita relokasi,” paparnya
Relokasi pipa PDAM, sebelumnya dilakukan di kawasan Indrapura maupun Frontage road. Menurutnya, pemindahan pipa akan diutamakan jika posisinya berada di jalur protocol.
“jika bukan jalur protocol gak masalah. Kalau di jalan protocol kan tonase kendaraannya tinggi, meski pipa sudah ditanam 2 sampai 3 meter,” tandas Iqbal.
Ia menegaskan untuk kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan jaringan pipa, alokasi anggaran yang dibutuhkan per-tahun relatif besar sekitar Rp. 10 hingga 20 milliar. Meski begitu, setiap terjadi kebocoran, pihaknya akan berupaya memperbaiki secepatnya. Perbaikan terkadang lambat karena terkendala dengan masalah lingkungan, seperti tanah rawan longsor dan besarnya pipa yang diganti.
‘Kalau rawan longsor atau diameter pipanya besar perbaikan akan semakin lama. Tapi jika tidak ada kendala, perbaikan paling lama hanya sehari saja,” pungkasnya.(ind/rob7)
Tingkatkan Layanan Dengan Mengurangi Kebocoran Pipa Distribusi PDAM
Loading...