Surabaya,(DOC) – Warga Kota Pahlawan kini memiliki alternatif pengobatan gratis berbasis kearifan lokal. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama Yayasan Bhakti Persatuan meresmikan Rumah Akupuntur “Griya Sehat Cahyadi” di Jalan Kapasan No. 39, Surabaya, Rabu (9/10/2025).
Fasilitas baru ini memberikan layanan tusuk jarum atau akupunktur tradisional secara gratis bagi seluruh warga Surabaya. Langkah ini tidak hanya menghadirkan akses kesehatan yang lebih merata, tetapi juga memperkuat peran pengobatan tradisional dalam kehidupan masyarakat modern.
Dalam acara tersebut, Wali Kota Eri hadir bersama Ketua Dewan Pembina Yayasan Bhakti Persatuan, Alim Markus, dan Ketua Umum Yayasan, Hermawan Santoso.
Kolaborasi untuk Kesehatan Warga
Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi Yayasan Bhakti Persatuan dalam mendukung kemajuan Surabaya. Selama ini, yayasan tersebut aktif di bidang pendidikan dan sosial. Mulai dari menyediakan sekolah gratis, mendanai kuliah anak-anak hingga bekerja, sampai membantu masyarakat dengan berbagai program sosial.
“Komitmen itu terus berlanjut. Kali ini, yayasan memberikan kontribusi nyata dengan mendirikan Griya Sehat Cahyadi, tempat pengobatan tradisional yang bisa dinikmati warga tanpa biaya,” ujar Eri.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan prinsip pencegahan (preventif) dalam bidang kesehatan. Menurutnya, menjaga kesehatan sejak dini jauh lebih baik daripada mengobati ketika sudah sakit.
“Dengan kondisi fisik yang sehat, Insya Allah warga tidak perlu sering ke rumah sakit. Griya Sehat Cahyadi ini merupakan langkah nyata menuju masyarakat yang lebih sehat dan mandiri,” tegasnya.
Sinergi Layanan Akupuntur dan Puskesmas
Pemkot Surabaya berencana mengintegrasikan layanan tusuk jarum Griya Sehat Cahyadi ke dalam sistem kesehatan kota. Layanan ini nantinya akan menjadi bagian dari Poli Batra (Pengobatan Tradisional) yang sudah tersedia di berbagai puskesmas.
Melalui sinergi ini, pemerintah ingin memperluas pilihan pengobatan bagi warga. Selain itu, Eri berharap model layanan berbasis kolaborasi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Kami ingin Surabaya menjadi kota yang sehat, peduli, dan inovatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Dukungan dari DPR dan Yayasan
Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurnia turut mengapresiasi upaya ini. Ia menilai revitalisasi gedung tua menjadi pusat layanan akupunktur gratis merupakan terobosan luar biasa.
“Dari perspektif Komisi IX, langkah ini menjawab kebutuhan dasar kesehatan warga. Apalagi, pengobatan tradisional kini semakin didorong oleh Kementerian Kesehatan,” ungkap Indah.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan berbasis kearifan lokal, seperti akupunktur dan jamu, memiliki nilai tambah tersendiri. “Selain aman dan alami, metode ini memberikan efek psikologis positif bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Alim Markus, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bhakti Persatuan, mengajak masyarakat menjaga kesehatan melalui disiplin hidup. Ia menekankan pentingnya olahraga, istirahat cukup, dan berjemur di pagi hari.
“Hidup sehat adalah kunci kemandirian. Dengan tubuh yang bugar, kita bisa lebih produktif dan membantu mengurangi beban biaya kesehatan kota,” ujarnya.
Menurut Alim, keberadaan Griya Sehat Cahyadi merupakan bentuk nyata kepedulian sosial yayasan bagi warga Surabaya. “Mari kita jaga kesehatan bersama, agar bisa terus berkarya dan menebar manfaat,” tutupnya.(r7)





