D-ONENEWS.COM

Wali Kota Tawari Bocah Pengamen Usia 7 Tahun Jadi Anaknya

Foto : Fikri memakai kaos biru

Surabaya,(DOC) – Terdapat sebuah kisah tragis yang dialami Fikri seorang bocah berumur 7 tahun asal Petemon Surabaya, yang di treatment oleh Wali Kota Tri Rismaharini, di kediaman Wali Kota, Jumat(4/1/2019) kemarin.

Bocah yang tak pernah merasakan bersekolah itu, sudah melalang buana dari Surabaya hingga Jakarta untuk menjadi pengamen di bus.

Kisah pilu Fikri ini, terbongkar saat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengajak dialog Fikri bersama 52 anak-anak jalanan lainnya yang ditreatment karena terjaring razia Satpol PP kota Surabaya akibat problem sosial.

Dalam dialognya, Fikri yang seharusnya duduk dibangku sekolah dasar (SD) kelas 1, mengaku, sudah “ngamen” keliling kota-kota besar di pulau Jawa, seperti diantaranya, Jakarta, Indramayu, Tegal, Semarang, Cirebon dan Surabaya.

Bukan karena kemauan-nya menjadi seorang pengamen keliling dari bus ke bus. Fikri yang seharusnya bisa menikmati masa kecilnya, dipaksa melakukan pekerjaan ini oleh Pamannya.

“Aku di koen melu ngamen ambek pakdeku(=aku disuruh ikut ngamen sama pamanku). Ngamen teko(=ngamen dari) Indramayu, Tegal, Semarang, Cirebon nganti(=sampai) Jakarta,” celetuk Fikri denga polosnya.

Selama berpetualang bersama pamannya untuk mengais nafkah dengan ngamen keliling, Fikri juga mengaku, bahwa dirinya mendapat perlakuan curang dari pamannya.

Fikri menceritakan, uang hasil ngamennya di bus diminta paksa pamannya, lalu ia ditinggal sendiri di kota Semarang.

Saat di tinggalkan, Fikri memberanikan diri mendatangi pos polisi untuk meminta bantuan. Ia menceritakan kisah dan perjalanannya dari Surabaya sampai di kota Semarang. Tak lama kemudian, Fikri dipulangkan dengan dititipkan bus oleh polisi dari Semarang ke Terminal Purabaya. Setibanya di Surabaya, Fikri lalu diserahkan ke Pemkot Surabaya.

Mendengar kisah Fikri yang tidak biasa dialami oleh anak-anak umumnya itu, nampaknya membuat iba Wali Kota Tri Rismaharini.

Bu Risma sapaan akrab Wali Kota Tri Rismaharini, spontan menawarkan Fikri menjadi ‘anaknya’.

“Lek melu aku gelem ta(=Kalau ikut aku, mau?),” tanya Risma kepada Fikri.

Tak berfikir panjang, Fikri langsung menjawab, “Aku gelem(=Aku mau),” katanya sambil antusias.

Bu Risma kemudian bertanya lagi kepada Fikri, “Lek ditakoni anake sopo, jawabe opo? (Kalau ditanya anaknya siapa, jawabnya apa?),” tanya Risma lagi.

Fikri langsung menyambar dengan jawaban yang membuat geli seluruh ruangan. “Ya anaknya Wali kota,” jawab Fikri yang langsung disambut tawa oleh sejumlah pejabat dan camat saat hadir di acara ini.

Dalam kesempatan itu, Tri Risma menyatakan, Fikri kini telah menjadi binaan Pemkot Surabaya.

Ia akan ditinggal di tempat yang layak milik Pemkot Surabaya, tanpa harus di ketahui oleh pihak keluarganya.

“Jangan tanya ditempatkan di mana, karena ini harus dirahasiakan,” kata Risma.

Menurut Risma, kebijakan ini merupakan upaya efektif untuk melindungi Fikri agar tak menjadi pengamen lagi.  Fikri akan dirawat dan disekolahkan dengan biaya yang di tanggung oleh Pemkot Surabaya.

“Dia sepertinya dimanfaatkan oleh keluarganya untuk jadi pengemis. Saya tidak mau, saya harus melindungi itu,” tuturnya.

Janji Wali Kota Surabaya ini, nampaknya membuat Fikri tersenyum lebar. Mengingat selama ini, bocah 7 tahun asal Petemon Surabaya tersebut, sangat mendambakan bisa bersekolah seperti teman-temannya se-usainya.

“Iya senang sekali, terimakasih Bu Risma,” kata Fikri kepada Wali Kota.(robby/r7)

Loading...

baca juga