D-ONENEWS.COM

Wow Keren! Empat Penyandang Disabilitas Fisik Berhasil Rintis Kedai “Kitacinta Coffee”

Bogor,(DOC) – Suasana meriah di akhir pekan ini berlangsung di Balai “Ciungwanara” Bogor. Betapa tidak Sentra Kreasi ATENSI (SKA) ke-(4) empat milik Kementerian Sosial (Kemensos) diresmikan kembali oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Kemeriahan ini, tak luput dari berbagai persiapan yang dilakukan oleh para pegawai balai dan wirausahawan yang akan menggelar lapak untuk mendisplay barang dagangannya.
Bahkan salah satu wirausahawan, rela datang pagi-pagi pukul 06.00 WIb, Sabtu(12/6/2021), untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Ya, dia adalah Syarif Hidayatullah (23) yang datang dibonceng sepeda motor temannya, dengan membawa berbagai peralatan stand kopi, seperti mesin grinder, chiller dan bahan-bahan untuk meracik olahan kopi di atas motor roda tiga yang sudah terparkir tak jauh dari lokasi peresmian SKA.
Usai menyusun perlengkapan dagangannya, Syarif memasang standing banner “Kitacinta Coffee”.
Pria ini ternyata salah satu penyandang disabilitas fisik yang selama setahun terakhir ini berhasil merintis usaha kedai kopi bersama tiga orang temannya yang juga penyandang disabilitas fisik, yaitu Heru, Nabil dan Muhayat.
Ke empat penyandang disabilitas fisik ini, adalah para alumni Balai Besar Vokasional “Inten Suweno” Cibinong.
Kegemarannya mencicipi kopi, membuat Syarif, Heru, Nabil dan Muhayat memiliki mimpi membangun usaha kedai kopi, yang pada akhirnya, ide empat sekawan tersebut berhasil mewujudkannya pada Januari 2020 lalu.
“Jadi, dua kawan kami, yaitu Heru dan Nabil suka nongkrong minum kopi. Dari situ terpikir dan mengonsep usaha kedai kopi ini,” ujar pemuda asal Sumatera Selatan ini.
Kendati tak mengikuti pelatihan khusus terkait peracikan kopi, Syarif dan teman-temannya berhasil meramu resep-resep olahan kopi Kitacinta Coffee dengan apik penuh citra rasa.
“Banyak orang nggak percaya, kalau kami sama sekali nggak pernah ikut kursus jadi barista. Semua dipelajari autodidak di YouTube, malam hari sebelum jualan dengan mobil VW,” kenang Syarif, dengan bangga.
Di bilangan SMA 62 Jakarta, perjalanan usaha empat sekawan penyandang disabilitas tersebut dimulai. Perlahan tapi pasti Kitacinta Coffee mulai dikenal oleh masyarakat.
“Usai sering muncul, kami pun kerap diundang ke event-event sekolah sebagai pengisi stand minuman,” tandas Syarif.
Hingga saat ini, Kitacinta Coffee telah mengeluarkan sembilan varian olahan kopi dan dua varian minuman non- kopi. Ditambah cookies sebagai teman menikmati kopi dari hasil kerjasama dengan UMKM sejenis.
“Nah, yang ini best seller, Irish Creme Latte dan Es Kopi Susu Gula Aren jadi andalan kami,” ujar eks Penerima Manfaat Balai Besar Disabilitas “Inten Suweno” selama sembilan bulan ini.
Selain varian rasa, minuman olahan Kitacinta Coffee hadir dalam berbagai ukuran, yakni cup, botol 250ml, dan botol 1 liter.
“Untuk harga di kisaran mulai Rp18.000 hingga Rp 89.000 yang bisa dipesan di outlet maupun e-commerce,” ungkap Syarif.

Masa Adaptasi Baru Jadi Tantangan bagi “Kitacinta Coffee”

Diakui tak berselang lama usai opening-nya, Kitacinta Coffee sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 dan PSBB yang terus menerus diberlakukan berdampak pada usaha Kitacinta Coffee,” kata Syarif.
Kondisi tersebut berimbas pada omzet usaha yang jadi tak menentu, hingga Syarif dan kawan-kawan memutuskan untuk meminjam dana modal usaha ke salah satu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) milik salah satu bank swasta.
” Alhamdulillah , kami mendapatkan tempat usaha di Jakarta Timur dengan bantuan KSP yang peduli melalui pemberdayaan penyandang disabilitas,” tururnya.
Ke depan, Syarif dan teman-temannya ingin Kitacinta Coffee semakin dikenal masyarakat. “Kami berharap Kemensos tahu mengenai Kitacinta Coffee, di mana kami menjadi kedai kopi yang dikelola penyandang disabilitas. Semoga nantinya mendapatkan bantuan,” pungkas Syarif.(robby/hm)

Loading...

baca juga