31 Monitor Command Center Mati! Cak Yebe Warning: Surabaya Terancam di Puncak Musim Hujan

31 Monitor Command Center Mati! Cak Yebe Warning: Surabaya Terancam di Puncak Musim HujanMitigasi Harus Diperketat Hingga Tingkat Kelurahan

Surabaya,(DOC) – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, meminta Pemkot Surabaya memperketat mitigasi bencana menjelang puncak musim hujan November–Desember yang diprediksi disertai anomali cuaca ekstrem. Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak boleh bertumpu pada BPBD saja, tetapi harus di perkuat hingga kecamatan dan kelurahan.

“Anomali cuaca tahun ini membuat pola hujan tidak stabil. Karena itu mitigasi harus ketat. Tidak bisa hanya mengandalkan BPBD di pusat, tapi juga harus sampai ke kecamatan dan kelurahan,” tegas politisi Gerindra yang akrab di sapa Cak Yebe, Kamis (20/11/2025).

Bacaan Lainnya

Cak Yebe menilai intensitas hujan yang tidak menentu, di tambah potensi angin kencang dan pohon tumbang, menuntut perangkat wilayah bergerak lebih cepat. Ia meminta lurah dan camat rutin memeriksa saluran lingkungan agar air bisa mengalir lancar.

“Yang paling dekat dengan warga adalah kelurahan dan kecamatan. Respons awal itu sangat menentukan, terutama pada menit-menit pertama ketika hujan ekstrem turun,” ujarnya.

Kelurahan Harus Punya Peralatan Darurat Sendiri

Ia menekankan perlunya kelurahan menyiapkan peralatan mitigasi dasar, seperti pompa portabel, gergaji mesin, lampu darurat, dan pelampung. Menurutnya, perangkat ini harus siap digunakan kapan saja tanpa menunggu bantuan BPBD.

“Respons cepat di lapangan itu kuncinya. Kelurahan harus punya peralatan dasar untuk menangani kejadian awal sebelum bantuan besar datang,” tambahnya.

Edukasi Warga Lewat RT/RW Jadi Kunci

Selain kesiapan perangkat, Cak Yebe juga menekankan pentingnya edukasi warga mengenai langkah aman saat hujan deras, lokasi titik kumpul, dan cara melapor melalui Command Center 112.

“Informasi yang cepat itu menyelamatkan nyawa. Edukasi warga merupakan mitigasi paling efektif,” ujarnya.

Soroti 31 Monitor Command Center yang Mati

Dalam pantauannya, ia juga menemukan masalah serius di Command Center Surabaya. Sebanyak 31 monitor yang memantau 124 titik CCTV tidak berfungsi, sehingga operator kehilangan akses visual ke banyak lokasi penting.

Baca Juga:  Sinergitas, DPRD Silaturahmi Bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak

“Kondisi ini sangat berbahaya. Operator butuh visual lengkap untuk mendeteksi banjir mendadak, pohon tumbang, atau gangguan lalu lintas saat cuaca ekstrem,” tegasnya.
“Monitor yang mati itu harus segera diganti.”

Komisi A Akan Panggil Dinas Terkait

Untuk memastikan kesiapan kota, Komisi A berencana memanggil dinas terkait dan mengevaluasi seluruh peralatan mitigasi, termasuk perbaikan Command Center.

“Kami tidak ingin ada kelalaian teknis yang memicu lambatnya respons bencana. Semua perangkat harus bekerja 100 persen, karena keselamatan warga adalah prioritas utama,” tutupnya.(r7)

Pos terkait