Surabaya, (DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara aktif melakukan penyiraman di beberapa ruas jalan. Penyiraman di lakukan di Jalan Kranggan, Jalan Mayjend Sungkono, dan beberapa jalan lainnya. Hal ini untuk mengurangi dampak debu akibat proyek pengaspalan yang mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar.
Kegiatan ini di lakukan secara kolaboratif antara Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), serta pihak kontraktor.
Kepala DSDABM, Syamsul Hariadi, mengatakan bahwa debu muncul akibat proses pemadatan tanah.
“Penyiraman di lakukan agar debu tidak terlalu mengganggu pengguna jalan. Sehari bisa di lakukan lima kali atau lebih, tergantung kondisi cuaca,” ujar Syamsul pada Minggu (20/10/2024).
Melihat kondisi cuaca yang panas akhir-akhir ini, pihaknya akan menambah frekuensi. Langkah ini sudah di koordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Frekuensinya akan di tingkatkan agar tidak mengganggu warga dan pengguna jalan,” tambahnya.
Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto, menambahkan bahwa penyiraman jalan akibat proyek pengaspalan terus di lakukan secara intensif.
“Penyiraman di lakukan setiap empat jam sekali, terutama di siang hari. Pada malam hari debunya tidak terlalu banyak,” jelas Dedik.
Ia menambahkan bahwa pemantauan di lakukan secara terus-menerus. Jika debu mulai mengganggu sebelum empat jam, penyiraman akan di lakukan kembali.
“Jika debu sudah mengganggu, kami segera lakukan lagi. Ini di lakukan bergantian dengan pihak terkait,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya melalui DSDABM menanggapi keluhan warga terkait debu di beberapa ruas jalan, termasuk Jalan Kranggan dan Jalan Mayjend Sungkono. Debu ini muncul akibat proyek pengaspalan dan peninggian jalan. Pemkot berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu agar keluhan debu segera teratasi. (r6)