Jakarta (DOC) – Dua sekolah yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk penginapan tenaga kesehatan (nakes) khusus penanganan virus corona (Covid-19) telah terisi 22 orang hingga Rabu (9/6).
Sekolah tersebut disiapkan sebagai tempat menginap setelah BNPB berhenti membiayai hotel untuk para nakes yang menangani Covid-19.
“Sudah kan mulai kemarin nakes itu mulai masuk hari Selasa. Ada yang masuk tanggal 7 ada yang masuk tanggal 8,” kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budiyono, dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (10/6).
Sesuai dengan Keputusan Gubernur, awalnya ada tiga sekolah yang digunakan sebagai lokasi menginap para nakes. Namun, akhirnya direvisi hanya dua lokasi.
“Rapat kemarin sore revisi lagi, jadi 2. SMK 57 sama SMK 24. Pertama ada tiga tuh, yang SMK 27-nya enggak dipakai,” ujar Budiyono.
Budiyono menyebut 22 orang nakes tersebut antara lain tersebar 16 orang di SMKN 57 dan 6 orang di SMKN 24.
“Memang SMK 57 dan 24 ada jurusan perhotelan. Itu yang dipakai untuk tenaga kesehatan sementara, dan memang setiap hari kalau tidak ada kondisi seperti ini juga disewakan,” katanya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menetapkan 6 tempat menginap baru untuk para nakes yang menangani Covid-19. Penetapan tempat menginap bagi nakes tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 675 tahun 2021 tentang Lokasi Terkendali Milik Pemprov DKI dalam Penanganan Covid-19.
BNPB untuk sementara menghentikan pembiayaan hotel untuk karantina pasien Covid-19 dan nakes di Jakarta. Plt Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi mengatakan setidaknya ada 31 hotel di Jakarta yang selama ini dibiayai oleh BNPB.
Dody menyebut BNPB masih menunggak pembayaran sebesar Rp140 miliar kepada puluhan hotel tersebut. Pihaknya pun akan melunasi setelah anggaran cair.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menyampaikan pembiayaan tempat isolasi untuk pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan akan dibebankan kepada pemerintah daerah secara bertahap. (cnn)