D-ONENEWS.COM

Blusukan ke Kampung Bedeng, Begini Reaksi Mensos Risma

Jakarta,(DOC) – Merespon keluhan warga yang tinggal di rumah petak, komplek perumahan Cempaka Putih Baru atau lebih dikenal “Kampung Bedeng”, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini melakukan blusukan ke daerah tersebut, Jumat(18/06/2021) pagi.

Seperti pada pagi hari sebelumnya, aksi blusukan ini dilaksanakan di luar jam kantor, yakni sekitar pukul 06.20 WIB, ketika Mensos Risma hendak berangkat kerja dari rumah dinasnya di Kawasan Widya Candra menuju kantor Kemensos Jalan Salemba, Jakarta Pusat.

Bu Risma yang datang secara tiba-tiba membuat warga kaget, sehingga mereka langsung berhamburan menemui.

Dalam kesempatan itu, Mensos Risma meminta kartu keluarga dan KTP warga untuk didata di Kemensos.

“Ada yang belum dapat bantuan?, sini KTP nya saya data,” kata Mensos yang disambut oleh para ibu-ibu warga Kampung Bedeng dengan segala keluhannya.

Kala itu, Mensos Risma mendengarkan banyak keluhan warga, yang mengaku tak mendapatkan bantuan, karena proses pendataan yang kurang akurat.

“Ibu ada KTP nya?. sekarang diambil semua, nanti tak urusnya,” tegas Bu Risma.

Dikesempatan itu, Mensos Risma juga berencana membantu mereka untuk mengembangkan usahanya. Mengingat rata-rata warga ‘Kampung Bedeng’ ini berprofesi sebagai pedagang.

“Kalau saya bantu (usaha,red) mau?. Usaha apa kira-kira, nanti saya pikirkan,” tanya Bu Risma ke beberapa warga yang mengaku sudah usaha jualan kopi, tapi sekarang sepi karena Pandemi Cocid-19.

Sementara itu, Chandra Ketua RT-08, “Kampung Bedeng” menjelaskan, puluhan warga “Kampung Bedeng” sudah tinggal di rumah petak ini, sekitar 30 tahunan.

“Jumlahnya sekitar 60 an kepala keluarga. Tapi kadang mereka ada yang pindah dan datang,” kata Chandra.

Ia sedikit menjelaskan riwayat status tanah yang dulu kosong, karena pemiliknya tengah bersengketa. Kemudian lahan dikuasai perorangan yang tinggal di Komplek Cempaka Putih nomer 18.

“Gak ngerti ceritanya warga sekarang diminta bayar uang sewa, diluar iuran listrik dan air pam ke warga lain,” jelasnya.

Salah satu warga ‘Kampung Bedeng’, Jumadi menyatakan, perbulannya ia membayar uang sewa sebesar Rp. 200 ribu. Luas petak yang ditempatinya yaitu kurang lebih 3 meter x 6 meter.

“Kamar mandi dan toiletnya diluar dipakai untuk umum,” jelasnya, sambil menyatakan harapannya atas bantuan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini yang telah menemuinya.(wt/robby)

Loading...

baca juga