D-ONENEWS.COM

DKPP Surabaya Tebar Puluhan Ribu Benih Bandeng di Lahan BTKD Pakal

Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali menebar puluhan ribu benih ikan bandeng di lahan tambak Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di wilayah Kecamatan Pakal, Selasa (7/6/2022). Benih ikan bandeng itu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kawasan Pakal yang akan mengelolanya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan,  kegiatan ini merupakan kelanjutan program pemberdayaan MBR yang sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mencanangjanya pada Maret 2022 lalu, sebagai bulan padat karya.

“Jadi, mereka (MBR) khususnya yang mengelola perikanan, kami beri fasilitas lahan hingga pakan ikannya. Nah, nanti hasilnya warga yang menikmatinya,” kata Antiek.

Antiek menjelaskan, mulai dari tanggal 6 – 8 Juni 2022, ia bersama jajarannya menebar bibit ikan di lahan berbeda. Total luas lahan 38 hektar.

Pada Senin (6/6/2022), DKPP Surabaya telah menebar benih di tiga persil seluas 11.1675 hektar.
Kemudian Selasa (7/6/2022) menebar benih di lima persil dengan total luas lahannya 7.7035 hektar.
Pada Rabu (8/6/2022) besok akan menebar lagi di delapan lokasi, seluas 19.2188 hektar.

Sementara itu, di lima persil kali ini menebar 23 rean bibit ikan bandeng.

Persil pertama ada 45.000 ekor ikan bandeng, kedua 40.000 ekor bandeng dan ketiga 20.000 ekor. Kemudian persil keempat dan kelima masing-masing menebar 5.000 ekor bandeng.

Antiek menjelaskan, ribuan benih ikan bandeng itu membutuhkan waktu 6-7 bulan, untuk masa panen. Penebaran benih ikan itu, kata Antiek, bukan hanya sekali. Sebelumnya DKPP telah menebar benih ikan lele dan patin di lahan BTKD lainnya, kawasan Kecamatan Sukolilo.

Dengan adanya program pemberdayaan warga MBR ini, ia berharap, tidak ada lagi pengangguran dan orang miskin di Kota Pahlawan ke depannya.

“Setelah ada penandatanganan kontrak dengan pak camatnya, warga yang menganggur dan nggak punya pekerjaan itu kami bantu. Nah, mereka akan mendapat penghasilan dari panen ikan bandeng dari tambak tersebut,” jelas Antiek.

Ia menambahkan, DKPP Surabaya bukan hanya memberi fasilitas lahan, bibit ikan dan pakan saja, tetapi juga membantu pemasaran hasil panen warga.

Selama proses ternak, petugas DKPP Surabaya memantau dan melakukan evaluasi agar hasilnya maksimal.

“Kami juga membantu akses penjualan setelah panen, ketika ada yang minat membeli hasilnya. Harapannya nanti,  warga MBR dapat membeli benih dan pakan sendiri sehingga nanti mereka bisa mengelola itu tanpa subsidi penuh dari kami. Secara bertahap mereka akan mandiri,” pungkasnya.(hm/r7)

Loading...

baca juga