“Jadi, mereka (MBR) khususnya yang mengelola perikanan, kami beri fasilitas lahan hingga pakan ikannya. Nah, nanti hasilnya warga yang menikmatinya,” kata Antiek.
Antiek menjelaskan, mulai dari tanggal 6 – 8 Juni 2022, ia bersama jajarannya menebar bibit ikan di lahan berbeda. Total luas lahan 38 hektar.
Sementara itu, di lima persil kali ini menebar 23 rean bibit ikan bandeng.
Persil pertama ada 45.000 ekor ikan bandeng, kedua 40.000 ekor bandeng dan ketiga 20.000 ekor. Kemudian persil keempat dan kelima masing-masing menebar 5.000 ekor bandeng.
Antiek menjelaskan, ribuan benih ikan bandeng itu membutuhkan waktu 6-7 bulan, untuk masa panen. Penebaran benih ikan itu, kata Antiek, bukan hanya sekali. Sebelumnya DKPP telah menebar benih ikan lele dan patin di lahan BTKD lainnya, kawasan Kecamatan Sukolilo.
Dengan adanya program pemberdayaan warga MBR ini, ia berharap, tidak ada lagi pengangguran dan orang miskin di Kota Pahlawan ke depannya.
“Setelah ada penandatanganan kontrak dengan pak camatnya, warga yang menganggur dan nggak punya pekerjaan itu kami bantu. Nah, mereka akan mendapat penghasilan dari panen ikan bandeng dari tambak tersebut,” jelas Antiek.
Ia menambahkan, DKPP Surabaya bukan hanya memberi fasilitas lahan, bibit ikan dan pakan saja, tetapi juga membantu pemasaran hasil panen warga.
Selama proses ternak, petugas DKPP Surabaya memantau dan melakukan evaluasi agar hasilnya maksimal.
“Kami juga membantu akses penjualan setelah panen, ketika ada yang minat membeli hasilnya. Harapannya nanti, warga MBR dapat membeli benih dan pakan sendiri sehingga nanti mereka bisa mengelola itu tanpa subsidi penuh dari kami. Secara bertahap mereka akan mandiri,” pungkasnya.(hm/r7)