D-ONENEWS.COM

Dulu Anak Punk Sekarang Pengusaha Minuman Boba, Berkat Sentra Handayani

Jakarta,(DOC) – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Handayani Jakarta berhasil mengubah jalan seorang anak untuk memiliki hidup lebih baik dari sebelumnya. Berbagai kegiatan positif di lakukan Sentra untuk mengubah prilaku anak tersebut, lewat pendampingan dan pelatihan kelas otomotif, melukis, sampai membimbing Penerima Manfaat (PM) untuk berbisnis.

Dia adalah Arya Maulana Hidayat (17), salah satu PM Sentra Handayani yang sudah tinggal di Balai lebih dari satu tahun. Ia sekarang membuka bisnis minuman topping boba dengan keuntungan 100 ribuan perhari.

Sebelum merintis usahanya, Arya menceritakan kisah hidupnya, bahwa sejak Sekolah Dasar (SD) dia sudah hidup di jalanan menjadi anak punk.

“Saya dulunya anak punk, anak jalanan. Karena broken home masalah keluarga. Saya tinggal dengan nenek sejak lahir, bukan sama orang tua. Kakek saya sudah meninggal, jadi nenek saya sendirian banting tulang. Ia(nenek) juga harus ngurusin adik saya juga,” tutur Arya.

Keadaan itulah yang membuat Arya sering keluar dari rumah. Ia berpikir, dengan cara tersebut orang tuanya yang sudah bercerai dan nenek yang merawatnya tidak menjadi repot. Arya turun ke jalanan bersama temannya dan hilang kontak dengan keluarga.

“Saya pergi ke berbagai daerah seperti ke Bandung dan Surabaya. Numpang truk-truk besar di jalan. Saya mengamen dan tidur di mana saja,” tambahnya.

Hasil dari mengamen ia gunakan untuk mabuk bersama teman-temannya. Keadaan seperti itu, Arya jalani selama empat tahun. Kemudian, hidupnya tergerak untuk lebih baik ketika bertemu pendamping dari sentra.

Kemauan untuk berubah dan membahagiakan keluarganya mulai muncul, sehingga Arya ikut pendamping ke sentra. “Melihat yang lalu, membuat saya tergerak untuk berubah lebih baik. Jadi saya ikut pendamping ke sentra. Awal adaptasi tidak mudah, karena biasanya di jalanan bebas tanpa aturan, di sini ada peraturan,” ucap Arya.

Berbagai aturan di terapkan sentra milik Kemensos agar para PM lebih disiplin dan hidup lebih terjadwal, sehingga mereka dapat beradaptasi di masyarakat nantinya. Berbagai kegiatan mulai dari bangun tidur sudah di atur, seperti beribadah, sarapan dan bersiap untuk mengikuti kelas keterampilan.

Lewat berbagai kegiatan keterampilan yang di lakukan, sentra juga memberikan dukungan lain dengan mempertimbangkan potensi PM seperti keterampilan berbisnis. “Potensi PM seperti Arya kita dukung, karena ada dorongan untuk berubah,” jelas Kepala Sentra Handayani terdahulu Sulistya Ariadhi.

Pekerja Sosial (Peksos) dan psikolog sebagai bagian dari SDM pendamping di sentra akan melakukan asesmen yang komprehensif terlebih dahulu sebagai proses awal rehabilitasi. Hasil asesmen menjadi tolak ukur apakah PM harus di bawa ke sentra atau tidak. Hasil tersebut juga di gunakan sebagai penentu lamanya proses rehabilitasi yang akan di lakukan.

Selain adanya kelas otomotif, melukis dan mengaji, nasehat demi nasehat rutin di sampaikan kepada PM untuk membuat kesadaran Arya akan pentingnya keluarga terus bertumbuh. Setelah PM kembali dengan keluarga, sentra akan tetap memonitoring perkembangannya dengan memastikan ia tidak kembali ke masa lalunya. “Saya berharap untuk Arya dapat lebih baik terus, utamakan keluarga dan usahanya tetap di jalankan,” harap Kepala Sentra Handayani.

“Di sini banyak kegiatan, salah satunya saya ikut kelas keterampilan dan mengelola kuliner. Itu jauh beda banget saat di jalanan. Jadi saya mikir gitu, saya di jalan ngapain aja ya kemarin. Kenapa saya ngga kaya gini aja gitu, hidup bermasyarakat bermasyarakat itu enak juga sih,” kata Arya.

Lewat kelas itu Arya merintis minuman bertoping boba yang sudah lebih dari enam bulan ia jalani. “Awalnya baru bikin varian kopi gula aren sama coklat doang. Cuma dua, dan itu terus berkembang. Sampai akhirnya ada rasa mangga. Selain dari pendamping, saya juga tahu resep-resep usaha minuman ini dari media sosial. Saya berharap usaha saya ini berkembang, dan kedepannya akan saya jual secara online” jelasnya.(hm/r7)

Loading...

baca juga