Surabaya,(DOC) – Untuk memajukan kota pahlawan, dibutuhkan harmonisasi dan kerukunan, ini yang menjadi perhatian Pasangan Calon ( Paslon) Eri-Armudji. Seluruh warga harus saling memahami. Meskipun berbeda suku, keyakinan serta agama.
Pentingnya menjaga kerukunan itu disampaikan Eri ketika berdialog dengan anggota Buddhayana Dharmawira Center (BDC) kemarin (12/10/2020). Menurut dia, contoh penerapan Bhinneka Tinggal Ika itu tampak di Surabaya. Satu warga dengan warga lain memiliki perbedaan namun tetap saling menghormati.
Contohnya perbedaan suku. Di Surabaya, terdapat sejumlah suku. Seperti Jawa, Madura, Arab, serta Tionghoa. Namun, mereka tetap hidup berdampingan.
Perbedaan agama juga terlihat. Meskipun berbeda, warga tetap saling menghormati. “Kuncinya toleransi,” paparnya.
Yang tidak kalah penting yaitu saling berbagi. Anggota BDC sudah mencontohkan itu. Di saat pandemi, pengikutnya turun. Membantu warga yang terhimpit ekonomi. Menyalurkan bantuan nasi bungkus.
Semangat saling berbagi di Surabaya itu harus tetap dijaga. Eri berjanji, ketika terpilih sebagai walikota Surabaya, semangat itu terus berlanjut. Pemkot ikut turun membantu warga. Lewat kegiatan.
Dia mencontohkan, ketika umat Budha memperingati hari besar keagamaan. Pihaknya bakal ikut turun. Menggelar kegiatan sosial. “Ketika dilakukan bersama bakal menebalkan toleransi,” tegasnya.
Pandangan senada disampaikan Calon Wakil Walikota Armudji. Menurut dia, BDC sudah memberikan contoh bagi warga. Menjaga toleransi di Surabaya.
Di sekretariat BDC terdapat sebuah ruangan. Fungsinya serbaguna. Nah, ruangan itu bisa digunakan warga yang beragama lain. “Ini bentuk toleransi,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan BDC Hudy Soeharto menjelaskan, BDC ikut tergerak membantu warha. Sebab pandemi sangat berdampak. Memukul sendi perekonomian.
Bentuk bantuan itu dengan membagikan nasi bungkus. Pada seluruh warga yang membutuhkan. Pihaknya juga membuat grup WA. Beranggotakan sejumlah warga yang membutuhkan bantuan. “Sehingga bisa kami pantau kondisi warga,” jelasnya.(r7)