Surabaya, (DOC) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menunjukkan komitmennya menangani masalah banjir dengan membangun 16 rumah pompa baru. Pembangunan ini di lakukan dalam tiga tahun terakhir sebagai bagian dari upaya Pemkot Surabaya mengurangi risiko banjir dan kota bebas genangan.
Pernyataan ini di sampaikan Eri saat meninjau Rumah Pompa Bulak di Kecamatan Bulak pada Kamis sore (13/9/2024). Rumah pompa ini merupakan salah satu dari 16 rumah pompa baru yang telah di bangun Pemkot Surabaya.
Fasilitas ini di rancang untuk mengurangi banjir di wilayah Nambangan, Tambak Deres, hingga Bulak. Eri menegaskan bahwa komitmen Pemkot Surabaya dalam merealisasikan kota bebas genangan.
Hanya dalam waktu tiga tahun, Pemkot Surabaya berhasil membangun 16 rumah pompa baru. Salah satu rumah pompa yang baru di bangun adalah Rumah Pompa Bulak di Kecamatan Bulak.
“Ini adalah rumah pompa baru. Alhamdulillah, dari 2023 hingga 2024, kami sudah membangun 16 rumah pompa baru,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (14/9/2024).
Wali Kota yang akrab di sapa Cak Eri ini menjelaskan pentingnya pembangunan rumah pompa bagi Surabaya. Rumah pompa berfungsi mempercepat aliran air dari kota menuju laut saat terjadi banjir atau genangan.
“Jika hanya mengandalkan gravitasi atau elevasi, proses penyerapan air akan lebih lama,” jelasnya.
Menurutnya, rumah pompa yang telah di bangun akan di evaluasi setelah musim hujan berakhir. Tujuannya untuk memastikan apakah kinerjanya sudah optimal atau perlu penambahan daya serap.
“Jika tahun ini kurang maksimal, pada 2025 kami akan menambah mesin pompa dengan kapasitas yang lebih besar,” tambahnya.
Peningkatan Kapasitas Pompa Tahun Depan
Saat ini, kapasitas pompa yang tersedia adalah 3 kubik. Pada 2025, kapasitas ini akan di tingkatkan menjadi 5 kubik.
“Sambil terus di lakukan kajian untuk memastikan kinerja pompa bisa mengurangi genangan air secara efektif,” jelasnya lagi.
Sebelum ada Rumah Pompa Bulak, aliran air dari daerah ini harus melewati saluran elevasi di Kecamatan Kenjeran. Kini, Pemkot membangun sodetan langsung ke laut untuk mempercepat proses pembuangan air.
Eri juga mengungkapkan rencana untuk membangun lebih banyak rumah pompa di lokasi lain, seperti di Jalan Raya Raci, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal. Wilayah tersebut membutuhkan rumah pompa karena saluran air yang ada masih terlalu kecil.
“Tidak ada pilihan lain. Kami harus membangun rumah pompa. Warga tidak perlu khawatir, kami pastikan pembangunan ini tidak akan menyebabkan banjir di wilayah lain,” tegasnya.
Dengan penambahan ini, Surabaya kini memiliki total 77 rumah pompa yang tersebar di seluruh kota. Beberapa di antaranya adalah rumah pompa Bukit Barisan, Aquatic, Kebraon, Bulak, MERR, Gersikan, dan Undaan.
“Pada tahun 2025, kami akan fokus membangun lebih banyak rumah pompa di wilayah yang masih tergenang,” tutupnya. (r6)