D-ONENEWS.COM

Gapero Surabaya Protes Kenaikan Cukai Rokok

Foto ; Sulami Ketua Gapero Surabaya

Surabaya,(DOC) – Rencana pemerintah menaikan cukai rokok 23 persen yang diikuti dengan kenaikan harga jual rokok eceran sebesar 35 persen di tahun depan, menuai protes dari Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Surabaya.
Mereka menilai, kebijakan tersebut akan membuat daya beli masyarakat menurun dampak dari mahalnya harga rokok dipasaran.
Sulami, Ketua Gapero Surabaya menyatakan, diperkirakan tahun depan akan banyak beredar rokok-rokok ilegal yang dijual ke pasaran.
“Rokok ilegal itu akan jauh lebih murah karena tak terbebani oleh pajak. Masyarakat pasti akan memilihnya,” ungkap Sulami.
Dampak lainnya atas kenaikan cukai dan harga jual rokok, kata Sulami, adalah eksistensi perusahaan rokok akan terganggu bahkan bisa pailit yang berakibat pada efisiensi karyawan.
“Ini juga akan dirasakan oleh petani cengkeh dan tembakau yang hasil panennya tak terbeli,” tambahnya.
Data yang dihimpun oleh Gapero, selama kurun waktu 3 tahun, penjualan rokok rata-rata mengalami penurunan 1-3 persen pertahun.
Di tahun 2019 pada semester 1, produksi rokok sudah berkurang sampai 8,6 persen. Gapero memperkirakan penurunan produksi sampai 15 persen akan terjadi pada tahun 2020.
“Industri rokok di Jatim memberikan kontribusi 65 persen untuk nasional atau sekitar Rp 90,74 triliun,” pungkasnya.
Gapero memiliki jumlah anggota sebanyak 454 pabrik rokok di Jatim dengan jumlah pekerja 4,5 juta orang, mulai petani, distributor, agen rokok dan pedagang eceran.(div)

Loading...

baca juga