D-ONENEWS.COM

Go Global Saat Pandemi, INKA Ekspor 3 Lokomotif dan 15 Kereta Penumpang untuk Filipina

pengapalan ekspor 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang untuk Filipina.

Surabaya (DOC) – Pandemi COVID-19 tak mematahkan semangat PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA untuk terus berinovasi. Terbukti, perusahaan kereta api anak bangsa tersebut sukses mengekspor 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang untuk Philippine National Railways (PNR).

“Ini sebetulnya harus selesai di bulan Juli lalu, tapi karena pandemi yang menyebabkan Filipina lockdown akhirnya tertunda. Alhamdulillah, hari ini bisa dilakukan pengapalan. Inshaa Allah besok atau lusa bisa berangkat ke Filipina dan 10 hari kemudian sudah sampai disana,” ujar Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, disela peninjauan pengapalan ekspor 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang untuk Filipina, di Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya, Sabtu (12/12).

Lebih lanjut Budi menuturkan, pengapalan hari ini merupakan paket yang ketiga untuk Filipina. Pengapalan dilakukan setelah 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang tersebut melakukan serangkaian uji coba.

Sebagai informasi PT INKA (Persero) mendapatkan tiga proyek besar pada 2019. Proyek pembuatan kereta api tersebut berlanjut pada pengerjaan 2020. Ketiga proyek tersebut adalah pesanan dari PT KAI (Persero), Filipina, dan Bangladesh.

Terkait pesanan dari Bangladesh adalah 200 kereta penumpang. Sampai akhir tahun 2019, INKA telah menyelesaikan dan mengirim 114 kereta ke negara itu.

Pengiriman 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang ini merupakan kelanjutan dari kontrak pengadaan senilai 26 Juta USD atau sekitar Rp360 miliar Rupiah yang ditandatangani oleh General Manager Philippine National Railways, Junn B. Magno dengan Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro pada tanggal 28 Mei 2018 di Manila.

“Ekspor kali ini merupakan ekspor perdana untuk jenis produk lokomotif produksi anak bangsa. Menyusul sukses ekspor sebelumnya yakni 2 Train Set Diesel Multiple Unit (DMU) senilai 9,7 Juta USD (Rp136 miliar) pada bulan Desember 2019 dan 4 trainset Diesel Multiple Unit (DMU) senilai 21,4 Juta USD (Rp301 miliar) pada bulan Februari 2020,” jelas Budi.

Lokomotif yang diekspor untuk Filipina ini memiliki sistem kelistrikan terintegrasi dengan penggerak diesel
hidrolik yang diletakkan di bagian atas lokomotif. Sehingga kereta tetap dapat melaju meski rel tergenang air setinggi 1 meter.

Untuk kebutuhan kelistrikan rangkaian kereta, lokomotif ini telah dilengkapi genset, sehingga tidak diperlukan lagi gerbong pembangkit seperti pada umumnya.

Sedangkan untuk kenyamanan masinis dalam mengoperasikan lokomotif, juga telah tersedia kamera monitor pengintai
yang diletakkan di sisi kanan dan kiri lokomotif. Kamera ini berfungsi untuk membantu tugas masinis mengawasi
keadaan penumpang dan kereta dalam satu rangkaian lokomotif.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapreasiasi ekspor 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang tersebut. Hal ini, kata Khofifah, membuktikan bahwa energi inovatif dan kreatif anak bangsa terus digelorakan PT INKA.

“Ini membuktikan bahwa INKA bisa berperan secara global. Dan kami (Pemprov Jatim) akan mendukung semaksimal mungkin agar INKA bisa makin go global,” tukas Khofifah.

Khofifah berharap pencapaian INKA ini mampu memberikan energi positif bagi industri manufaktur di Indonesia, agar terpacu untuk juga go global. (rur)

Loading...

baca juga