D-ONENEWS.COM

Harga Cabai Kembali Naik 100 Persen, Dampak Dari Cuaca Buruk

Surabaya,(DOC) – Banyak daerah yang mengalami cuaca buruk, membuat harga cabai mengalami kenaikan. Dalam sepekan ini, harga cabai rawit dan cabai merah tembus sampai Rp 65 ribu – Rp 70 ribu perkilogram.

Menurut sejumlah pedagang di Pasar Pabean, harga cabai kembali mengalami kenaikan signifikan hampir setiap hari. Normalnya harga cabai rawit di jual sekitar Rp. 20 ribu perkilo dan harga cabai merah dijual Rp. 30 ribu perkilo.

“Kenaikannya tergantung lancarnya pasokan dari pengepul. Setiap hari harganya tidak menentu,” kata pedagang Pasar Pabean, Izzi dan Junaedi.

Diprediksi kenaikan harga cabai ini akan berlangsung lama, mengingat banyak daerah yang mengalami gagal panen akibat cuaca buruk dan banjir.

“Kualitas cabai di musim hujan kurang bagus, sehingga pedagang tidak berani menstok banyak takut busuk,” tambah Izzi.

Disisi lain, para konsumen sekarang berburu cabe busuk sebagai campuran untuk memenuhi kebutuhannya, selagi harga cabai mahal. Satu kilo cabai busuk dihargai Rp. 30 ribu atau setengah harga dari cabai yang kualitas normal.

“Kalau pasokan cabai sebanyak 100-200 kilogram, pasti ada 5 kilogram cabai yang busuk. Lha itu yang disekarang laris dicari pembeli,” ungkap Ulfa, pedagang lainnya.

Terpisah Kepala Bidang Disperindag Jatim, Bagus Sasmito menyatakan, kenaikan sejumlah bahan pokok diantaranya cabai ini, sudah diprediksi akan terjadi di bulan Januari 2020. Pemicunya adalah banyaknya  lahan petani yang mengalami kerusakan dan gagal panen, dampak dari cuaca buruk.

“Selain itu, cuaca juga menyebabkan munculnya hama dan virus menyerang tanaman. Dampaknya stok cabai menurun sementara permintaan naik,” katanya.

Ia menambahkan, harga bawang merah juga mengalami kenaikan meski tidak cukup signifikan, yakni Rp. 30 ribu perkilo dari harga normal Rp. 24 ribu perkilonya. Kemudian harga bawang putih naik menjadi Rp. 30 ribu perkilo dari harga normal Rp. 22 ribu.

“Harga akan stabil dibulan Februari, karena ada panen raya untuk cabai di Kediri, Banyuwangi, Lamongan, dan Tuban. Luas lahan yang digunakan sekitar 900 hektar,” pungkasnya.(div)

Loading...

baca juga