D-ONENEWS.COM

Hari Perawat Nasional, Tak Lelah Berjuang di Garda Terdepan

Jakarta (DOC) – Masa pandemi Covid-19 menunjukkan peran dan profesionalitas perawat di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Perawat merupakan bagian dari tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia.

Mereka tetap setia merawat para pasien meskipun selalu dihadapkan pada kemungkinan besar terpapar Covid-19, serta risiko berat lainnya yang bisa ditimbulkan. Perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung hingga saat ini.

Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat, sejumlah 274 perawat meninggal dunia di tengah perjuangan mereka di garis depan penanganan Covid-19 secara nasional. Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa lebih dari 15 ribu perawat di Indonesia dilaporkan terjangkit Covid-19.

Pandemi Covid-19 adalah pengingat dari peran vital perawat. Hal itu karena perawat menjadi sosok yang paling dekat dan selalu berada di dekat pasien. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lainnya, korban dari pandemi bisa lebih besar.

“Dalam tugas dan fungsinya, perawat memiliki peran penting dalam upaya kuratif dan rehabilitatif. Hal ini berdasar pada Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” kata Harif Fadhillah, dilansir dari Inews.id, Rabu (17/3).

Selain peran tersebut, perawat juga memiliki fungsi preventif dan promotif.

“Berdasar pada Undang-undang No. 38 Tahun 2014, keperawatan berperan sangat penting di dalam pembangunan kesehatan masyarakat dalam bentuk asuhan keperawatan kesehatan masyarakat. Salah satunya membantu case finding atau penemuan kasus yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Dalam konteks pandemi, perawat juga berperan dalam proses 3T,” ujar Harif Fadhillah.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari satu juta perawat. Dalam jajaran tenaga kesehatan, perawat merupakan yang paling banyak dan penyebaran yang luas dari Sabang sampai Merauke. Secara kualitas, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa perawat Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni.

“Jepang merupakan salah satu negara yang mengimpor perawat Indonesia. Bukti kualitas perawat nasional di kancah global,” ujarnya.

Selaras dengan vitalnya peran penting perawat, di masa pandemi ini WHO memberikan imbauan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan. Termasuk di antaranya, untuk memastikan akses tanpa hambatan ke APD.

Kemudian, memastikan perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit, dan asuransi. WHO juga mengimbau agar perawat diberikan akses ke pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan, termasuk wabah.

Tak hanya itu, perawat diberi dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membantu merespons dan mengendalikan Covid-19 dan jika ada wabah di masa depan. PPNI selama beberapa tahun belakangan juga terus mengadvokasi terkait standarisasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan profesi perawat.

Beberapa diantaranya dengan mendorong adanya revitalisasi fungsi perawat di puskesmas dan adanya perawat desa.

“Dengan perawat yang kompeten, berkualitas, dan sejahtera maka fungsi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat bisa semakin maksimal,“ ucapnya. (Ine)

Loading...