Surabaya,(DOC) – Inspektorat langsung mengusut adanya laporan pungutan liar (Pungli) oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk penerimaan Tenaga Non-ASN atau Tenaga Kontrak.
Sejumlah bukti hingga nama saksi sudah di kantonginya, seperti yang di sampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin(30/12023) kemarin.
“Sudah jalan dari pengumpulan bukti. Keterangan sudah kita inventaris termasuk si pelapor dan segalanya,” jelas Plt Inspektur Kota Surabaya, R Rachmad Basari, Selasa(31/1/2023)
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Surabaya ini, sayangnya enggan menyebut siapa saja nama saksi pelapor hingga terkuaknya kasus tersebut.
Menurut Basari, Pemkot Surabaya tak akan menutupi kasus yang telah mencoreng institusi Pemkot Surabaya tersebut. Ia akan bekerja profesional.
“Pelapor harus di lindungi. Ya belum bisa menyampaikan secara itu. Nanti semuanya pasti akan tersampaikan lah. Pasti siapa-siapa saja pelapor harus di lindungi,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejumlah oknum yang terkait dengan perkara Pungli, sudah di periksa.
Untuk pemeriksaan para saksi pelapor masih menunggu penyesuaian waktu.
“Langsung sudah kita mintai keterangan-keterangan. Hanya pelapor punya kesibukan, kadang-kadang minta waktu sekian. Beda dengan PNS, jam berapa pun di panggil harus hadir,” tandasnya.
Sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkap telah menerima laporan dan bukti Pungli ASN kepada calon pegawai kontrak.
Nilai Pungli yang di minta per-kepala yakni sebesar Rp 15 juta.
“Yang datang ke saya tiga orang. Masing-masing membawa bukti. Ini belum yang lainnya, karena di duga korbannya banyak,” tegas Wali Kota Eri, saat memberi pengarahan dalam Apel pegawai, Senin(30/1/2023) pagi.
Selain itu, mantan kepala Bappeko Surabaya ini, juga menyampaikan, bahwa pelapor Pungli menerima ancaman.
Ia tak akan segan menindak ASN yang mengancam pelapor soal Pungli. Sekaligus menyembunyikan identitas pelapor.
“Sudah lah, ngancam-ngancam yo tak ladeni (mengancam ya dilayani),” katanya.
“Kalau ada yang pernah minta terus di laporkan, jangan pernah ngancam lah. Onok seng (ada yang) ngancam-ngancam soale,” pungkasnya.(r7)