D-ONENEWS.COM

Jadi Polemik, Komisi D Minta Dispendik Keluarkan Imbauan Larangan Wisuda

Khusnul Khotimah

Surabaya,(DOC) – Wisuda kelulusan untuk jenjang pendidikan TK hingga SMA menuai polemik. Salah satu alasannya adalah membebani orang tua, karena siswa di wajibkan membayar agar acara wisuda ala kelulusan mahasiswa tersebut terlaksana.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengaku, sejak dua tahun terakhir setiap jelang kelulusan sekolah ia selalu mendapat keluhan soal acara pelepasan yang menyerupai wisuda mahasiswa. Namun tahun ini penolakannya terasa lebih kencang, karena ramai di bahas di media sosial (Medsos).

“Sebenarnya wisuda ini sah-sah saja di gelar jika tidak memberatkan orang tua. Namun di tengah pemulihan ekonomi seperti ini, acara wisuda sekolah kurang tepat. Biayanya cukup mahal,” ujar Khusnul, saat di konfirmasi, Kamis(15/6/2023).

Menindaklanjuti masalah ini, kata Khusnul, Komisi D DPRD Surabaya merekomendasikan Dinas Pendidikan agar membuat surat imbauan kepada seluruh sekolah. Agar melarang acara wisuda yang memberatkan orang tua.

“Kami usulkan agar kegiatan pelepasan siswa di alihkan ke acara yang lebih mendidik dan menarik. Seperti penampilan minat dan bakat siswa. Sebab setiap siswa pasti memiliki bakat yang bisa di tampilkan di hadapan orang tua, guru dan siswa lainnya. Itu lebih menarik,” tandas Khusnul.

Politisi perempuan yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, juga kegiatan-kegiatan sekolah yang membebani orang tua. Seperti studi tour, acara tali asih yang di kumpulkan atau meminta sumbangan orang tua, dan lainnya.

“Dari pada anggaran di buat untuk hal-hal yang kurang manfaat, lebih baik uangnya di pakai untuk biaya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sebab saat masuk sekolah di jenjang lebih tinggi, juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tandasnya.(robby/r7]

Loading...

baca juga