Jakarta (DOC) – Presiden Jokowi disebut mencetak sejarah baru di Indonesia lantaran anak dan menantunya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution diprediksi memenangi Pilkada 2020.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Jokowi membuat rekor sebagai presiden yang anak dan menantunya menjadi kepala daerah.
“Jika dibandingkan, presiden sebelumnya belum ada yang begitu. Kalau dibilang rekor ya memang rekor, harus diakui, karena sejarahnya begitu, faktanya begitu,” kata Adi, dilansir Tempo, Kamis (10/12).
Adi mengatakan setiap presiden memang memiliki sejarah masing-masing. Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY misalnya, juga ramai disorot saat putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Di satu sisi, kata Adi, hal ini merupakan konsekuensi demokrasi bahwa siapa pun warga negara berhak mencalonkan diri di pemilihan umum. Bedanya, Gibran dan Bobby mengikuti ajang pemilihan kepala daerah. Keduanya memerlukan dukungan partai-partai politik untuk bisa mencalonkan diri.
Menurut Adi, status sebagai anak dan menantu presiden bak karpet merah bagi mereka untuk mendapatkan tiket pencalonan dari partai-partai.
“Yang menjadi pertanyaan orang, karena anak dan menantu presiden kemudian dapat privilege, minimal dukungan partai,” kata Adi.
Gibran Rakabuming Raka unggul mutlak dalam hitung cepat di Pilkada 2020 Kota Solo. Perolehan suara Gibran–yang berpasangan dengan Teguh Prakosa–dinyatakan unggul berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan data sementara hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum per pukul 09.41 WIB Kamis ini, Gibran-Teguh meraih 86,4 persen suara.
Adapun Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman juga tercatat unggul. Hasil hitung cepat Charta Politika menyatakan Bobby-Aulia mendapat 55,29 persen suara, sedangkan lawannya Akhyar Nasution-Salman Alfarisi 44,71 persen suara. Merujuk data sementara KPU, Bobby-Aulia meraih 52,9 persen suara sedangkan Akhyar-Salman 47,1 persen. (tc)