Surabaya,(DOC) – Salah satu korban Sriwijaya Air SJ-182 berasal dari Surabaya yang masuk dalam daftar manifest pesawat sebagai kru ekstra.
Ia adalah Fadly Satrianto, penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak Sabtu(9/1/2021) kemarin, ketika terbang dari Jakarta menuju Pontianak.
Ayah korban, Sumarzen Marzuki menyatakan, Fadly (28) merupakan anaknya paling bungsu dari tiga bersaudara. Selama tiga tahun Fadly bekerja sebagai Co Pilot Nam Air.
Anaknya berangkat ke Pontianak tercatat sebagai penumpang yang duduk di kursi nomer 31.
Korban mendapat perintah dari perusahaan maskapai untuk mengambil pesawat di Pontianak, yang selanjutnya akan dikemudikan sebagai tugas berikutnya.
“Kami menunggu kabar. Tapi informasinya dari kepolisian, Angkatan Laut dan Basarnas terus mencari keberadaan korban. Sehingga kami ikut tenang,” katanya, Minggu(10/01/2021).
Ia berharap petugas segera menemukan anaknya dan korban lainnya. Meskipun seluruh keluarga Fadly sudah merasa ikhlas.
“Kami diminta petugas untuk ke Jakarta, tapi saya menolak karena pandemi. Biar keluarga yang di Jakarta yang mengurusi. Tadi istri saya juga mengambil test DNA di rumah sakit Bhayangkara Surabaya untuk kecocokan data,” tandasnya.
Seluruh kerabat dan persatuan Pilot sudah mengucapkan turut bela sungkawa, meski tak mendatangi rumah duka. Begitua juga dengan pihak Pemerintah kot Surabaya.(hadi/robby)