D-ONENEWS.COM

KH Ma'ruf Amin; NU Harus Bergerak Kawal Umat Agar Tidak Menista

Jakarta,(DOC) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa(7//2/2017) siang, mendatangi kantor sekretariatan PWNU DKI jakarta, Jl. Utan Kayu raya nomer 112, Jakarta Timur.
Dr kh ma’ruf amin tiba di lokasi sekitar pukul 16.45 Wib, didampingi Asrorun Ni’am, Sekretaris MUI. Dengan menggunakan mobil vellfire Nopol B-2725-ZM, orang nomer satu di PBNU ini turun menuju ruangan tanpa banyak komentar dan dikawal oleh Banser NU.  Didalam ruangan, shalawat nabi dikumandangkan untuk menyambut KH Ma’ruf Amin.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU DKI Jakarta, KH. Mahfudz Asirun menyatakan, sampai kapan-pun NU tidak boleh pasif. untuk itu diajang silahturohmi ini, pihaknya Ingin memberikan motifasi kepada Pengurus PWNU DKI untuk membangkitkan semangat lagi.
“Kita boleh mati tapi NU jangan mati. Saya selalu berdoa kepada Allah agar kaum muslimin dibangunkan dan diberi petunjuk,” ungkapnya.
Mahfudz Asirun juga menyatakan bahwa PWNU DKI jakarta akan selalu siap mengawal sesepuh NU, KH. Maruf Amin.
Sementara itu, KH DR. KH. Ma’ruf Amin sendiri mengukapkan rasa terimakasihnya kepada para ulama yang menjaga NU tetap utuh dan solid.
“Pengurusnya NU adalah ulama dan pemiliknya adalah warga NU. Pasti Allah mengangkat ulama NU,” kata KH Ma’ruf di sela sambutannya.
Ia berharap, para pengurus NU sekarang memiliki penerus Ulama agar perjuangan NU untuk siar Islam tetap eksis. KH. Ma’ruf menambahkan, dulu junjungan kita, Nabi Muhamad SAW saat akan meninggal yang selalu disebut adalah umatku, umatku, umatku. sehingga menurut KH Maruf, masalah keumatan ini menjadi sangat serius.
“Serius karena umat Islam selalu mengalami peradaban yang bisa memicu gerakan menyimpang hingga menistakan. contohnya, ada orang yg mengandakan uang. Tindakan itu juga termasuk menistakan,” ungkapnya.
lebih lanjut, KH Ma’ruf mengatakan, NU adalah ahli Sunnah Wal Jamaah, sehingga warga NU tidak boleh menyimpang. NU harus bergerak menjaga akidah yang menyimpang baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri.
“Islam Nusantara atau NU harus mendunia, namun harus tetap menjaga ukhuwah. 22 Oktober itu adalah Hari Santri. itu berkat gerakan santri membela tanah air,” pungkasnya.(mi/r7)

Loading...