D-ONENEWS.COM

Korban Pedofil Akan Diberi Pendampingan, Wali Kota Risma Juga Intervensi Sekolahnya

Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangani Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk menjenguk korban pencabulan empat orang anak yang masih berusia 5,7,8, dan 10 tahun.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma berniat melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma healing para korban.

“Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga  perlu psikiater,” kata Wali Kota Risma usai menemui para korban pencabulan.

Ia juga akan memberi intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Sekaligus pembuatan akta kelahiran yang tidak dimiliki beberapa korban.

“Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orang tuanya.,” tegasnya.

Bagi korban anak yang sudah tak memiliki orang tua, kata Wali Kota Risma, mereka akan tinggal di selter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan bersekolah. “Ada yang sudah meninggal orang tuanya mungkin nanti bisa tinggal di sana,” tandasnya.

Rapikan Makam Mbah Ratu Demak, Wali kota Risma Gelar Kerja Bhakti Dadakan

Dari Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Wali Kota Risma melanjutkan kegiatannya ke lokasi kejadian pencabulan yaitu di Makam Mbah Ratu Jalan Demak Surabaya. Diarea tersebut, ia langsung bekerja bakti dan memberi instruksi kepada dinas terkait untuk menebang pohon-pohon, membersihkan area pemakaman dan membuang barang-barang yang tidak terpakai.

Plt Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menerangkan, kerja bakti ini untuk membersihkan area makam agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. “Supaya kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi, Kami menebang pohon dan membuang barang-barang yang tidak digunakan,” jelas Anna.

Petugas juga akan diatur jam kerjanya untuk memantau area makam setiap hari dengan membagi sebelas petugas yang di tempat per-blok.

“Jadi petugas makam tidak hanya menggali makam saja, tapi memantau keamanan juga termasuk kebersihannya,” lanjut dia.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan saat ini ia tengah melakukan pendalaman terkait korban-korban lainnya. Berdasarkan pemantauan, pelaku tidak hanya melakukan kegiatan tersebut di tahun 2020 saja, tetapi di tahun 2019 pun juga.

“Dan korban yang ada ini kan yang berani melaporkan ya. Berani menceritakan kepada orang tuanya masih 4 anak. Dan kemungkinan masih banyak lagi korban-korban yang lainnya. Kita masih dalam proses pendalaman dan juga kerjasama dengan pemkot,” pungkasnya.(robby/hm)

Loading...

baca juga