D-ONENEWS.COM

Mampu Selesaikan Perahu Fiberglass di Kampus ITS Surabaya, Pemuda Papua: Terima Kasih Mama Menteri

Surabaya,(DOC) – Pelatihan pembuatan kapal di Kampus Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, merupakan kesempatan langka bagi masyarakat Papua.

Untuk itu, pemuda asal Yapen Papua, Yohanis Ayorbaba menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini. Berkat bantuan “Mama Menteri” Yohanis bisa menyelesaikan pembangunan kapal longboat dengan bahan fiberglass.

“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan “Mama Menteri”. Berkat bantuan Mama, kami para pemuda Papua bisa menyelesaikan kapal. Di Yapen belum kapal mesin, kami masih pakai kapal tradisional,” kata Yohanis usai mengikuti workshop pembuatan kapal di Departemen Teknik Perkapalan Kampus ITS Surabaya, Jumat(10/06/2022).

Yohanis adalah satu dari 15 peserta workshop pembuatan kapal long boat dari fiberglass. Mereka berasal dari Kabupaten Jayapura, Asmat, dan Yapen. Workshop berlangsung selama 10 hari (1-10 Juni) yang merupakan kerja sama Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Kewirausahaan Sosial Kemensos bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Workshop merupakan kelanjutan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mendukung percepatan pembangunan di Papua, dengan pemberdayaan ekonomi. Dalam penjelasannya usai meninjau kegiatan workshop, Mensos menyatakan kegiatan ini berawal dari permintaan kapal dari pemuda asal Mamberamo.

“Saya kasih. Tapi mereka harus membuat sendiri. Selanjutnya malah datang permintaan dari daerah lain. Akhirnya di buatlah workshop, ” katanya.

foto: kerangka kapal

Pembahasan kapal di lakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Papua. Dengan beralih dari penggunaan kapal tradisional ke kapal fiberglass di harapkan makin meningkatkan hasil tangkapan para nelayan Papua.

“Kapal itu nanti juga tidak hanya untuk menangkap ikan. Tapi juga sebagai alat angkut,” katanya. Saat ini pembuatan kapal di targetkan sebanyak 27 unit untuk Kabupaten Asmat, 10 unit untuk Mamberamo, dan 12 unit untuk Yapen.

Kemensos tidak hanya menyasar pelaut. Namun Mensos juga akan menyiapkan program untuk memberdayakan mama-mama Papua baik yang berada di gunung maupun di pantai, dengan berbagai program pemberdayaan.

Di antaranya pelatihan menjahit, menenun dan bercocok tanam untuk para pemuda. “Sudah ada kegiatan cocok tanam. Tapi kami akan meningkatkan kemampuan anak-anak muda di bidang pertanian sehingga usaha mereka di landasi pengetahuan bercocok tanam,” kata Mensos.

Masih banyak program pemberdayaan sosial yang akan di lakukan untuk masyarakat Papua.

Apabila hasil pertanian bisa di kembangkan, maka akan di siapkan sarana pengolahan pangan. Demikian pula dengan hasil tangkapan ikan, dan hasil laut, akan di siapkan sarana pengolahannya.

Bantuan usaha lainnya adalah usaha bengkel, packaging, branding, menanam bunga matahari dan pengolahan minyak dari bunga matahari.(hm/r7)

Loading...

baca juga