D-ONENEWS.COM

Mensos ke Malang Temui Kakek yang Kehilangan Anaknya saat Tragedi Kanjuruhan

Malang,(DOC) – Tatapan Kakek Rachman sendu. Ada gurat kesedihan yang tergambar dari raut wajahnya. Tubuhnya diam, namun pikirannya bak melayang-layang, memikirkan banyak hal yang ingin ia utarakan, namun tertahan di ujung bibir.

Duduk di sampingnya, dua cucu kesayangannya, Sinta (11) dan Rama (10). Anak dari almarhum Andi Setiawan (33), putra satu-satunya, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia pasca tragedi Kanjuruhan di Malang.

Apa yang tersimpan dalam benak kakek berusia 62 tahun itu, perlahan terkuak saat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, menemui dan mengajaknya berbicara.

“Apa yang bisa saya bantu?. Bapak ngersakke nopo(Kepingin apa?)?. Untuk meningkatkan pendapatan, bapak butuh apa?. Ngga papa pak, bilang saja,” kata Mensos Risma kepada sang kakek, saat berkunjungan ke Kabupaten Malang Jawa Timur, Sabtu(22/10/20220).

Butuh waktu beberapa saat, hingga akhirnya ia mau membuka suara dan menyampaikan keinginannya. “Saya pengen timbangan, untuk menimbang barang rongsokan saya. Saya pengen itu,” ucapnya dengan suara parau.

Kakek Rachman berprofesi sebagai pemulung. Ia kehilangan anaknya, Andi Setiawan setelah di rawat selama dua pekan lebih di RSUD Al-Anwar (RSSA) Malang pasca tragedi Kanjuruhan. Almarhum mendapat perawatan intensif lantaran mengalami kritis dan koma. Almarhum meninggalkan dua anak usia Sekolah Dasar (SD), yang kini tinggal dan di asuh Kakek Rachman bersama istri di sebuah gubuk di bantaran Sungai Berantas.

Begitu mengetahui keinginan kakek dengan dua cucu itu, Mensos segera menyanggupi. Bahkan, ia meminta jajarannya untuk segera memasukkan data kedua cucu Kakek Rachman dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar terdaftar dalam program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kategori bantuan anak Yatim Piatu (YAPI).

“Segera masukkan namanya dalam DTKS biar bisa segera tersalur bantuannya akhir Desember ini,” pinta Risma pada jajarannya.

Tak hanya itu, Mensos Risma juga berencana memberikan bantuan rumah pada Kakek Rachman usai mendengar keluhan akan rumahnya yang sempit di bantaran Sungai Berantas di Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kabupaten Malang.

Kedatangan Mensos Risma ke Kabupaten Malang ini menjadi kunjungan ketiganya dalam sebulan, setelah sebelumnya, secara berturut-turut Mensos menemui dan menyerahkan santunan langsung kepada masing-masing korban dan keluarganya.

Mensos mengatakan, hingga saat ini, santunan kepada 134 ahli waris korban meninggal dunia telah di salurkan. “Minggu lalu, total 131, di tambah ini 3, jadi 134 meninggal,” kata Mensos.

Namun, lanjutnya, jumlah korban yang mengalami luka ringan dan luka berat juga cukup banyak lantaran ia terus mengikuti perkembangan jumlah korban.

Untuk itu, Mensos Risma mendoakan korban luka agar dapat kembali pulih. “Bagi yang sakit, mudah-mudahan, ini bisa membantu meringankan untuk segera kesembuhan bapak/ibu sekalian,” ucap mantan Wali Kota Surabaya terbaik ini.

Pada kunjungannya ke Kabupaten Malang kali ini, Mensos menyerahkan 3 santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp15 juta. 4 korban luka berat sebesar Rp5 juta per satu korban dan 11 korban luka ringan sebesar Rp2,5 juta per-orang. Di tambah paket sembako kepada para korban.

Santunan ini bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk korban dan keluarga korban pasca Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Liga I antara Arema FC dan Persebaya, 1 Oktober lalu.(hm/r7)

Loading...

baca juga