D-ONENEWS.COM

Mensos Risma Realisasikan Janji Presiden, Serahkan 84 Mesin Perahu ke Nelayan Gresik

Gresik,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyalurkan bantuan mesin perahu kepada kelompok nelayan di wilayah kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Bantuan yang di serahkan di Balai Purbo itu, merupakan realisasi kunjungan Presiden dan Mensos, pada 20 April lalu.

“Ini tindak lanjut kunjungan Bapak Presiden ke sini. Para nelayan meminta bantuan mesin perahu. Kemudian, kita respon secara detail karena kita ingin kehidupan mereka lebih baik,” ujar Risma.

Sebanyak 84 unit mesin dengan tenaga 11 horsepower dan paket sembako di berikan kepada 7 kelompok nelayan di Kelurahan Lumpur dan Kroman. Yakni, kelompok nelayan Metoko, Balai Pesusukan, Balai Gede, Balai Purbo, Balai Wonorejo, Balai Keling dan Balai Cilik. Total bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk para kelompok nelayan di Gresik mencapai Rp1,3 miliar

Pada kesempatan tersebut, nelayan yang hadir sempat mengeluhkan murahnya harga ikan saat tangkapan melimpah. Pun sebaliknya, saat musim angin barat dan tangkapan ikan sepi, nelayan tak mendapatkan hasil meski sudah melaut berhari-hari. Akibatnya, banyak nelayan di Kelurahan Lumpur dan Kroman terjerat utang bank keliling dengan bunga mencapai 25% per 4 bulan.

Menanggapi persoalan tersebut, Mensos Risma berinisiatif melakukan pemberdayaan kepada ibu rumah tangga untuk mengolah hasil tangkapan ikan yang melimpah menjadi produk kemasan siap jual.

“Saat panen raya, yang di jual jangan sebanyak itu. Seperti biasanya saja. Sisanya di olah menjadi produk siap jual. Larang Pak, nek dodolan itu (Mahal Pak, kalau jualan produk olahan),” kata Risma.

Risma juga memotivasi para nelayan dengan menghubungi langsung Aminah, seorang mantan penjual Semanggi keliling di Surabaya. Dulu, omzet Aminah maksimal Rp150 ribu per hari. Setelah mengikuti program pemberdayaan, omzet Aminah kini bisa mencapai Rp5 juta per hari.

Lebih lanjut, Risma juga mendorong para nelayan untuk mendirikan koperasi. Risma menyampaikan bahwa bunga koperasi tidak sebesar bunga bank keliling. Besarannya bisa di sepakati sesuai kemampuan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyambut baik usulan Mensos Risma. Menurutnya, pemberdayaan ibu rumah tangga dan koperasi dapat menjaga hasil tangkap dan memberikan nilai tambah bagi nelayan. Di samping itu, koperasi dapat menjadi sumber fresh money bagi para pelayan membeli bahan bakar dan ransum mereka melaut.

Eko Juliono (34), perwakilan Gabungan Kelompok Nelayan Kelurahan Lumpur dan Kroman (Gapokan) mengungkapkan persetujuannya terhadap usulan tersebut.

“Saya setuju. Karena di sini belum ada koperasi untuk nelayan. Semoga terealisasi agar nelayan di sini bisa sejahtera dan membuka peluang untuk masuk ke industri,” kata Eko.

Di Kelurahan Lumpur dan Kroman, terdapat sekitar 1.600 nelayan dengan kurang lebih 800 perahu. Hasil tangkapan nelayan seperti Ikan Kuro, Ikan Dorang dan Ikan Kakap Putih memiliki kualitas ekspor, namun harga dari penadah tidak terlalu tinggi. Rata-rata penghasilan nelayan hanya Rp50 ribu per hari.

Kondisi inilah yang mendasari Mensos Risma mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dan koperasi. Mensos juga meminta Bupati Gresik untuk berkoordinasi dengan kelompok nelayan terkait model pemberdayaan yang akan di kembangkan nantinya.

“Bentuknya seperti apa, nanti Bapak Bupati yang koordinasikan. Kalau kita konsisten, saya yakin tujuan baik ini tercapai,” pungkas Risma.(hm/r7)

Loading...

baca juga